Menjelang sore, dan ingin pulang kerumah lapangan desa dipenuhi tawa anak-anak saat mereka memainkan permainan yang telah diwariskan turun-temurun. Lia sering bergabung dengan mereka, kegembiraannya menular, semangatnya mengingatkan akan sifat abadi masa kanak-kanak. Para tetua desa, duduk di bangku-bangku yang dinaungi pohon ek tua, menyaksikan dengan senyum penuh arti, mata mereka mencerminkan kebijaksanaan selama bertahun-tahun.
Malam hari didesa merupakan perpaduan antara ketenangan dan kebersamaan. Saat matahari terbenam di bawah cakrawala, mewarnai langit dengan rona jingga dan merah muda, penduduk desa berkumpul di penginapan. Cerita dipertukarkan, lagu dinyanyikan, dan rasa kebersamaan terasa nyata. Tawa lia menggelegar, berpadu dengan melodi biola dan seruling, sebuah bukti akan semangat desa yang abadi.
Saat malam mulai tiba, lia kembali ke rumah, bintang-bintang di atas kanopi mimpi. Desa yang penuh dengan irama harian dan kegembiraan sederhana, bukan sekadar tempat; itu adalah cara hidup, pengingat bahwa keindahan sering kali terletak pada momen-momen biasa yang kita bagikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H