Mohon tunggu...
chalim mega
chalim mega Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hidup itu tidak ada yang abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tradisi yang Terlupakan

12 November 2024   08:13 Diperbarui: 12 November 2024   08:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selesai memetik sayuran ia kembali ke rumahnya. Setelah sampai rumah ia memberikan kepada ibunya. Ibunyapun mencuci sayuran tersebut dan ditemani oleh lia. Dengan senang hati lia juga membantu mencuci sayuran itu. Setelah mencuci lia bertanya pada ibu.

"untuk apa sayuran sebanyak ini bu?"tanya lia pada ibu

"lhoo Kamu lupa?, nanti kan ada upacara tradisi kan diadakan setiap tahunnya" jawab ibu.

" aishh masih ada lagi kah acara tradisi itu?" tanya lia sedikit kesal karena merasa desanya ketinggalan jaman

Lia yang baru tumbuh dewasa merasa bahwa tradisi tersebut hanya membuang buang waktu saja. Lia mengusulkan untuk menghapus upacara Adan dan menggantinya dengan acara yang lebih modern seperti festival musik atau pameran budaya kontemporer. Hal ini menimbulkan ketegangan dengan kakeknya, pak jaya, yang merupakan salah satu tokoh adat dan sangat menghormati tradisi leluhur. 

Pak jaya sangat kecewa dan terluka dengan sikap Lia. Ia merasa bahwa tradisi tersebut adalah warisan keluarga yang harus dijaga dan dilestarikan. Ia khawatir jika tradisi ini hilang, maka identitas dan kebersamaan warga juga akan ikut terkikis. Sementara itu Lia merasa bahwa desa itu harus maju dan tidak terus terusan terjebak didalam masa lalu

Konflik memuncak ketika desa harus memutuskan apakah upacara adat akan tetap diadakan atau tidak. Warga desa terpecah menjadi dua kubu: satu pihak mendukung Lia dengan pandangan modernnya, sementara pihak lain mendukung Pak Jaya dan pentingnya mempertahankan tradisi.

Setelah diskusi panjang dan berbagai argumen, LiA akhirnya memahami makna mendalam dari upacara adat tersebut dan pentingnya menjaga warisan budaya. Sebagai kompromi, Lia mengusulkan untuk menyisipkan elemen-elemen modern dalam upacara adat tanpa menghilangkan inti dari tradisi tersebut. Akhirnya, upacara adat tetap dilaksanakan dengan tambahan inovasi yang melibatkan generasi muda, menciptakan harmoni antara tradisi dan kemajuan.

Ibu yang mendengarkan perdebatan mereka yang cukup lama ikut lega karena lia akhirnya memahami makna dari upacara adat tersebut. Ibupun melanjutkan memasak karena upacara didesa dimulai saat jam 2 siang. Ibu memasak nasi, mie goreng telur balado dan sayur. 4 menu itu harus sudah siap siang itu juga. Ibu bergegas menanak nasi lalu memasak telur balado dan sayuran. 

Waktu terus bejalan, matahari semakin naik pertanda hari sudah siang menunjukkan pukul 1 siang. Ibu segara mematikan kompor karena telur balado dan sayur sudah matang. Tak lama kemudian nasipun juga ikut matang. Ibu tinggal memasak mie goreng saja. Mie goreng sangat cepat matang namun ibu belum menata masakan itu diwadah.

Ibupun menyuruh lia untuk membantunya. Lia dengan senang hati mengiyakan. Ia membantu menata masakan agar terlihat rapi.ia menata dengan sebaik mungkin dan akhinya selesai. Ibunya mengaja lia untuk ikut ke balai desa agar mengikuti hajatan juga. Ia membawa masakan yang telah dimasak ibu ke balai desa. Acara pun berjalan dengan lancar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun