Mohon tunggu...
Chalimatus Sadiyyah
Chalimatus Sadiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si Penyuka Senja dan Teh Anget

https://lenterachals.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Plastik Biodegradable Sebuah Solusi atau Pemicu Masalah di Masa Depan?

23 Agustus 2023   12:30 Diperbarui: 23 Agustus 2023   12:31 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat dari kelebihan plastik biodegradable memang patut untuk disanjungkan. Namun, jika dilihat spesifik kembali, nyatanya plastik ramah lingkungan dapat menjadi bom waktu di masa depan.

Plastik Ramah Lingkungan Sebuah Target Solusi atau Jadi Pemicu Masalah

Ternyata dari segi informasi terbaru Greenpeace Indonesia menyebutkan bahwa plastik biodegradable jika dibiarkan di alam bebas tampaknya masih utuh atau tidak terurai. Hal ini didasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Imogen Napper dan Ricahrd Thompson di University of Plymouth, Inggris.

Empat jenis plastik yang diteliti seperti plastik compostable, biodegradable, oxo-degradabel, dan plastik polythene yang diuji di tanah, udara, dan laut, menunjukkan hasil signifikan bahwa penguraian limbah plastik membutuhkan waktu relatif lama. Plastik ramah lingkungan hanya dapat terurai sempurna apabila di tempat dengan suhu lebih dari 50. Terutama jika dibuang di laut juga hanya mampu tenggelam ke dasar dan sulit terurai kembali.

Penggunaan plastik biodegradable yang kerap disalah gunakan adalah sekali pakai. Padahal plastik ramah lingkungan dibuat untuk dapat digunakan berulang kali hingga plastik tersebut rusak atau tidak dapat dipakai kembali. Pengaruh plastik ramah lingkungan yang cepat terurai karena berbahan organik, menyebabkan masyarakat menerapkan metode sekali pakai.

Meskipun bahan utama pembuatan plastik biodegradable dari sisa bahan organik, apakah terhindar dari kandungan senyawa kimia? Belum tentu.

Dikarenakan bahan-bahan kimia terkandung pula di plastik ramah lingkungan seperti asam laktat, butyclene succinate, hidroksi alkanoat, propilen karbonat, dan butylenadipate-co-terephthalate. Hal ini untuk memperkuat dan menarik tampilan plastik sehingga masih ada kandungan racun atau toksin dan apabila dalam jumlah banyak mengenai tanah, sangatlah berbahaya terutama dibuang di lingkungan yang masih digunakan untuk lahan pertanian.

Memang benar, plastik biodegradable menjadi sebuah solusi untuk mengurangi sampah plastik konvensional yang kian hari semakin memenuhi lingkungan. Serta perusahaan juga memastikan bahwa plastik biodegradable secara penuh mampu terurai di alam. Nyatanya, apabila plastik ramah lingkungan masih membutuhkan waktu yang lama untuk terurai di alam bebas dan jumlah plastik melebihi batas tertentu. Kemungkinan seperti plastik biodegradable tujuan untuk ramah lingkungan akan berkebalikan menjadi penambah sampah plastik. 

Bagaimana coba untuk menerapkan tujuan yang sebenarnya dalam menggunakan plastik ramah lingkungan? Ada salah satu solusi yang mudah banget untuk kita terapkan. Apa itu?

Mengurangi Budaya Penggunaan Plastik Sekali Pakai

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun