Sukur-sukur kalau 5 ribu, biasanya cuman 3 ribu.
Terus uangnya kamu pake untuk apa..??
Untuk beli makan dan obat untuk ibu..??
Kamu senang melakukannya..?? tanyaku lagi.
Iya.. jawabnya singkat.
Aku terdiam, aku masih tak percaya anak sekecil ini telah bisa melakukan hal sehebat itu. Menghabiskan waktu bermainnya di pasar, menawarkan jasa kepada pengunjung pasar demi selembar rupiah, untuknya dan ibunya yang sedang sakit. Keluhku tadi tiba-tiba hilang.. aku merasa menjadi pribadi yang jauh lebih kecil dari anak kecil yang ada di belakangku. Jantungku berdetup kencang, muncul rasa bersalahku, rasa berdosaku...
Aku selalu mempersalahkan, aku selalu mengeluh, seolah-olah aku manusia yang paling sial. Betapa malunya aku dengan anak kecil dibelakangku, ia sepertinya begitu santai, karena ia sedang bersiul di belakangkku... Kupacu terus motorku tapi tak sekencang tadi.. aku masih memikirkan diriku vs si kecil di belakangku.
Kak... di lorong depan itu saya turun... katanya.
Rumah kamu dimana..? tanyaku
Dibalik pertokoan itu kak..
Akupun berhenti pas di depan lorong itu,.