Sore menjelang malam, ku pacu si hitam butut kesayanganku kembali dari kantor.
Padatnya pekerjaanku hari, membuatku buru-buru untuk segerah kembali kontrakanku.
Pikiranku bercampur aduk,..
Tanggal gajian masih seminggu lagi, dan aku hanya punya cukup uang untuk 3 hari kedepan.
Akh,.. Seandainya aku bisa egois dan lari dari kenyataan, cukup hanya memikirkan diriku saja
Mungkin tak sesulit ini..
Yah.. aku selalu berjanji untuk tidak mengeluh, tetapi kemanusianku lebih bisa menguasaiku.
Aku terkadang lupa akan tanggung jawab, dan amanah yang harus ku emban.
Anak pertama, yang harus menyambung ayah yang telah pensiun untuk membiayai kuliah dan sekolah
kedua adikku. Aku hanya menikmati 1/4 dari gajiku, boro-boro menanbung, untuk makan aku masih begitu berhemat. Bagaimana jika aku memutuskan untuk menikah..?? Semakin jauh rasanya, setelah orang tua pacarku menentang hubungan kami karena beda agama...
Seandainya aku lahir dan besar dari keluarga kaya, mungkin aku tak begini.. aku bisa melakukan apa saja yang kumau. Aku bisa membelinya dengan uang.