Mohon tunggu...
Chairunisa Rohadi
Chairunisa Rohadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Make it easy readers, lets talk about Islam holistically.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Makan Siang Gratis, Ketika Oposisi dan Koalisi Makin Baku Hantam

20 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 20 Januari 2025   09:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hi Readers, apa kabarnya nih? Ini adalah tulisan pertamaku tahun 2025. Semoga kedepannya kita bisa bertemu lebih sering ya...

Kali ini yang akan kita bahas yaitu program populis  "Makan Bergizi Gratis" (MBG) yang resmi diluncurkan Presiden Prabowo pada 6 Januari 2025 lagi rame banget dibahas orang-orang. Program ini katanya buat ngasih makan bergizi gratis ke anak-anak SD sampai SMA biar generasi muda Indonesia makin sehat dan terhindar dari stunting. Tapi, di dunia nyata, cerita soal pelaksanaan program ini malah bikin heboh media sosial.

Emang ada apa aja sih? Yuk kita lanjut bahasannya!

Makan Gratis Tapi Nggak Bergizi?

Sejak program ini mulai, banyak banget cerita soal makanannya yang nggak sesuai harapan. Ada yang bilang lauknya mentah, makanannya basi, bahkan rasanya hambar banget. Buat anak-anak SD yang biasanya picky eater, ini jelas jadi masalah besar.

"Anak-anak saya bilang makanannya nggak enak. Kadang malah pulang lapar karena nggak mau makan di sekolah," curhat salah satu wali murid di medsos. Nggak cuma itu, menu yang disediakan juga dianggap seadanya dan nggak memenuhi standar gizi. Jadi, bukannya makin sehat, malah bikin orang tua khawatir.

Respon Pemerintah dan Pendukungnya: Malah Bikin Kesal!

Pas masyarakat mulai nyuarain keluhan, muncul respon dari pihak pemerintah dan pendukungnya yang malah bikin suasana makin panas. Contohnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bilang kalau para pengkritik program ini jangan "sok tahu." Bahkan, dia sempat nyeletuk, "jika jadi pejabat, pasti akan korupsi juga."

Terus, ada Deddy Corbuzier yang ikut-ikutan komentar di podcast-nya. Dia bilang anak-anak yang nggak suka makanan MBG itu "pea" dan gak bersyukur. Dia juga bandingin sama anaknya yang nggak pernah protes makan nasi kotak di lokasi syuting. Eh, tapi pernyataan ini malah bikin masyarakat makin kesal karena kritik mereka dianggap nggak penting.

Public figure yang hari ini dikenal sebagai podcaster tersebut bahkan meremehkan kasus keracunan dengan membandingkan pengalamannya yang mengalami saat makan steak seharga 6 juta rupiah. Kalau yang harga segitu saja bisa keracunan, gimana yang dihargai 10 ribu rupiah saja?

Keracunan Makanan, Serius Nggak Nih?

Yang bikin makin ribet, ada laporan soal siswa keracunan makanan gara-gara program MBG ini. Ya, gimana nggak heboh? Niatnya buat ningkatin gizi, tapi malah bikin anak-anak sakit. Kejadian ini jadi bukti kalau program ini perlu banget dievaluasi serius.

Masyarakat berharap pemerintah bisa ngasih solusi konkret buat masalah ini, bukan malah nyerang balik mereka yang ngasih kritik. Kalau ada yang salah, ya harus diakui dan diperbaiki, dong.

Anggaran Fantastis, Hasil Nggak Maksimal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun