"Tega Reina khianati abang, 4 tahun berlalu hubungan kita jalin, kenangan penuh memori begitu mudah Reina lupakan dalam waktu sebulan," balasan percuma dari Rendi kepada wanita yang pernah ia harapkan menjadi tujuan hidup, namun kini menjadi pisau bermata dua lalu menikamnya.
Jatuh semangat hidup Rendi berbulan-bulan, daging pada tubuhnya pun menampakan bentuk tulang, pikiran hampir hilang di ujung kesadaran, membuatnya hampir tidak lagi normal, luka di hati teramat sakit tapi yang tidak tak berdarah.
Bahkan segala upaya dilakukan agar luka itu hilang, tetapi selalu datang dan membuatnya jatuh di atas ranjang, terkulai berantakan akibat sakit amat mendalam dari pengkhianatan cinta di ujung jalan.
Catatan : Cerita diatas merupakan sebuah kisah nyata, yang kemudian dikarang oleh penulis menggunakan nama penokohan samaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H