Beberapa istilah di atas akan  menjadi pertimbangan dalam pemilihan dan pemanfaatan huruf pada topik ini. Namun, tahap awal untuk memilih jenis huruf yang akan digunakan pada sebuah desain sebenarnya adalah mempertimbangkan pesan dan kesan apa yang ingin disampaikan desainer kepada pembacanya, apakah itu kesan menakutkan, sedih, bahagia, atau yang lainnya, serta juga mempertimbangkan aspek estetika dari huruf tersebut saat diterapkan pada sebuah desain (Kartika, 2015).Â
Karena setiap jenis huruf memiliki ciri khas dan sifatnya masing-masing, maka pemilihan jenis huruf harus memiliki kesesuaian dengan tujuan penggunaannya. Jenis Huruf Display Typeface contohnya, adalah jenis huruf yang memiliki ornamen pada bentuk hurufnya, tidak sesuai jika dipakai dalam paragraf yang panjang, namun sangat baik dipakai untuk sebuah headline pada desain yang sesuai dengan ornamennya tersebut.
Masalah selanjutnya yang hadir saat kita sudah mengetahui jenis huruf yang akan dipakai, adalah tentang bagaimana kita menentukan typeface apa yang sebaiknya kita pakai?.Â
Contohnya saat akan membuat paragraf yang panjang dengan jenis huruf Serif. Typeface yang termasuk ke dalam kelompok ini ada sangat banyak, seperti yang kita kenal: Times New Roman, Baskerville, Didot, dan lainnya. Apa yang dapat kita pertimbangkan untuk memilih dari sekian banyak typeface yang ada?
Salah satu aspek yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih sebuah typeface pada jenis yang sama adalah dilihat dari perbedaan tinggi x-height pada typeface tersebut. Setiap typeface memiliki tinggi x-height yang beragam. X-height berpengaruh terhadap readability sebuah typeface. Jadi, pada saat sebuah typeface memiliki x-height yang lebih tinggi, maka akan semakin mudah terbaca pada ukuran yang kecil seperti pada sebuah paragraf (Stocks, 2022).
Penulis melakukan survei untuk melihat pengaruh antara x-height terhadap tingkat keterbacaan dari sebuah huruf baik itu digunakan sebagai headline maupun body text.Â
Survei ini dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan pada akun instagram pribadi penulis. Responden terdiri dari 23 orang pria dan 7 orang wanita dengan rentang usia 16-50 tahun. Tiap pertanyaan kuesioner berisi dua buah typeface dengan ukuran yang sama tetapi memiliki tinggi x-height yang berbeda.
Poin pertama dari kuesioner ini adalah dari mana dari dua typeface serif ini, yang memiliki ukuran font yang sama, sesuai untuk dijadikan headline pada sebuah desain? 16 orang (53,3%)  setuju bahwa typeface pertama, yaitu Recoleta sesuai digunakan pada bagian headline sebuah desain, sedangkan 14 orang (46,7%) lainnya memilih Bell MT.
Sama dengan poin pertama, ditanyakan juga pertanyaan yang sama untuk typeface bertipe Sans Serif. Hasilnya adalah 17 orang (56,7%) memilih typeface TW Cent MT dengan x-height yang lebih rendah daripada Arial dengan 13 orang (43,3%) yang memilih.