Mohon tunggu...
Althamira Frishka
Althamira Frishka Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis yang tertarik dengan kesehatan mental, perempuan dan anak. Temukan karya A.F di IG @althamirafrishka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Katanya Single Itu Banyak Waktu Luang, Nyatanya?

8 Maret 2022   11:08 Diperbarui: 8 Maret 2022   11:26 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pngtree.com

"Kehidupan seseorang tidak bisa disamakan dengan kehidupan manusia lainnya." ~Cs

Pernah nggak sih kamu dapat obrolan seperti ini? 

"Alah, kamu kan masih single. Kalau ngantuk ya tinggal tidur. Aku? Mesti ngurusin anak, cuci baju, masak, blablabla."

Atau

"Kamu kan masih single, waktunya masih longgar. Sana banyakin lembur."

Atau

"Kamu, kan single mom. Nggak perlu ngurus kebutuhan suami. Anaknya juga udah besar, jadi banyak dong waktu buat leha-leha?"

🙃

Nah, di International Women's Day kita sebagai perempuan yang memilih masih single perlu speak up untuk meniadakan atau setidaknya meminimalisir dan mengedukasi orang-orang seperti contoh di atas. Karena kadang stigma seperti itu tidak hanya terlontar dari pihak pria saja, lho!

Nyatanya, perempuan meng-under estimate perempuan lain masih kerap terjadi. Karena perbedaan status tadi. Single or married.

Karena merdeka bukan hanya orang yang sudah menikah dan berkeluarga saja, kan? Tapi merdeka ialah hak semua orang. Entah masih single, sudah punya pacar, sudah punya calon, sudah berkeluarga, atau memilih single mom. Btw, happy international woman's day, para perempuan di belahan bumi manapun, ya. Kalian hebat dengan caranya sendiri ^^

"Menikah, memiliki pasangan dan anak menjadi sarana membanding-bandingkan betapa sulitnya kehidupan." ~Cs

Sebab membandingkan kesulitan setiap orang, dengan status single or married bagai mengungkapkan bahwa pernikahan yang kamu jalani bukan atas dasar pemikiran matang menjalani bahtera rumah tangga.

Tapi, sebenarnya ada 3 hal mengenai wanita single yang kamu perlu tahu. Dia tidak selonggar yang kamu kira.

1. Dia sedang meniti karir jangka panjang

Dengan mengorbankan waktu "longgar"

Entah itu aktif organisasi, atau rajin mengikuti webinar untuk upgrade skill. Atau dia sedang menyiapkan portofolio profesional agar self branding lebih kuat. Karena dia tahu, kadang hidup punya rahasia. Ada suatu hadiah yang kadang tiba-tiba muncul di kehidupan kita yang tak terduga. Entah itu tiba-tiba muncul ide ingin berganti profesi? Atau bisa jadi dia tipikal menuntut ilmu setinggi langit. 

2. Menjadi Tulang Punggung Keluarga, Mungkin

Nah, siapa yang tahu teman single disebelahmu adalah tulang punggung keluarga? Dia harus membiayai orangtua yang sudah rentan dengan saudara yang masih butuh biaya lebih.

Kalau dia tiba-tiba mengeluh di depanmu dan mengatakan dia lelah, lalu tiba-tiba kamu bilang, "Duh, masih single aja, lho. Capeknya dari mana, sih?"

So, please be a emphathetic person, ladies n gentleman. Karena kamu tidak tahu tanggungan apa dibalik sosoknya yang ceria itu.

3. Hello, Kita Juga Ngurus Rumah, kok

Sebab perempuan masih identik dan mayoritas dididik dengan terbiasa pekerjaan rumah. Entah itu cuci piring, baju, masak, bersih-bersih rumah bahkan jadi ojek keluarga. Semua mereka lakukan. Apalagi ditambah sebagai pekerja perempuan. Di rumah, mereka harus membantu keluarga. Entah itu nyapu atau cabutin rumput.

Jadi kalau ada yang bilang, "Masih single aja, lho. Pulang dari kantor ya paling tiduran, kan? Nggak perlu ngurus anak, blablabla."

Kamu bisa mengatakan ini sambil tersenyum manis ...

"Maukah kamu bertukar satu hari kehidupanmu dengan satu hari kehidupanku?"

Dengan berkata dan berekspresi demikian, lawan bicaramu akan berpikir dua kali dengan perkataannya ^^ Dia menyadari kehidupan seseorang tidak bisa disamakan dengan kehidupan manusia lainnya.

So be wise in your words, yea! Karena jika seseorang yang belum dewasa secara pemikiran ingin keluar dari stigma di atas dengan memilih pernikahan, justru lebih berbahaya untuk masa depannya.  

Coba kita telisik lebih jauh, berapa jumlah kekerasan dalam rumah tangga dan berapa jumlah kasus perceraian di Kabupaten Bojonegoro.

Berdasarkan data DP3AKB Kabupaten Bojonegoro, per 2020 jumlah perempuan korban kekerasan sebanyak 23 kasus. Sementara 2021 naik drastis menjadi 36 kasus. Sementara merujuk data nasional berdasarkan Komisi Nasional Anti Kekerasan (Komnas) Perempuan, di sepanjang 2020, kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP) sebanyak 299.991 kasus.

Hal itu menjadi pembanding, bahwa menikah bukan menjadi alternatif agar kita bisa keluar dari stigma seperti di atas. Tapi, menikah dengan orang yang tepat ditambah dengan sama-sama mau belajar, mendengar, dan mengalah menjadi poin utama dalam pernikahan agar kehidupan kamu bersama pasangan menjadi lebih istimewa dan indah.

Karena, kehidupan seseorang tidak bisa disamakan dengan kehidupan manusia lainnya, kan?

Salam Hangat
8 Maret 2022, Jawa Timur
Cs
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun