Judulnya keliatan pesimistik banget, ya? tapi percaya, deh. Di saat di lingkungan kerja kamu nggak bisa bedain mana rekan, mana teman? siap-siap aja keprofesionalitasan kamu tergerus dengan yang bernama teman, keponakan, bahkan hubungan mantanÂ
"Harga teman, dong."
Nah, gimana? pernah ngerasain?
Sederhana, sih. Tapi prinsipku, usaha apapun teman jangan pernah meminta harga teman.Â
Percayalah, teman yang baik nggak bakal nge-lakuin hal itu ke kamu. Dan kalaupun dia menjual ke kamu, dia juga nggak bakal memasang tarif lebih tinggi dari biasanya. Itulah sebuah hubungan yang profesional. Teman ya teman, rekan ya rekan. Jangan campur adukkan rekan dan kawan. Bedakanlah sikap ketika kamu menjadi sosok teman dan sosok profesional.
Dan ...
Kalau kamu punya teman yang kemudian menjadi rekan, atau sebaliknya. Itu bonus yang sangat berarti dikehidupan kamu. Pecayalah, kamu harus menjaga relasi baik itu dengan tanggung jawab, kepercayaan, dan dedikasi positif. Jangan sesekali mengkhianati dua hubungan emas ini. Karena untuk mendapatkan teman sekaligus rekan yang baik sangat sulit didapatkan.
Ada beberapa cara dan attitude dalam membangun sebuah sikap profesional. Dan ini saya sharing berdasarkan pengalaman pribadi dan analisa kehidupan sehari-hari. Jadi, yuk disimak. Gimana, sih caranya membuat diri ini lebih profesional dan tidak mudah untuk di under-estimate sama teman, rekan, bahkan atasan. Mantannya gimana, thor? Buat seru-seruan aja, hehehe.
1. Tetapkan batasan dengan sikap
Biasakan untuk berbicara sopan, tenang, formal, easy going tapi tegas pada waktunya. Tanggapi suatu hal secara to the point, jangan bertele-tele apalagi cengengesan saat situasi sedang formal. Menjaga sikap tenang di antara rekan-rekan dapat membuat kamu lebih terlihat profesional di mata yang lain. Tapi, ada faktor penting lainnya daripada "terlihat profesional saja"Â
Keep reading, yaa!