Mohon tunggu...
Chaerun Anwar
Chaerun Anwar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Humanities, Nature Lovers, Cultures, and Education

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tren Terputusnya Hubungan Akademik antara Inggris dan Asia

4 Mei 2023   20:22 Diperbarui: 4 Mei 2023   20:26 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papua Nugini menjadikan momentum kunjungan Special Envoy Tiongkok untuk Memperluas kerjasamanya (Sumber: Post-courier)

Namun, tren penyusutan ruang kerja sama akademik antara Inggris dan Asia tidak hanya terbatas pada bidang teknologi tinggi dan sensitif, tetapi juga telah mempengaruhi bidang non-teknologi seperti pendidikan budaya, sejarah, dan bahasa Mandarin. Ini secara menyeluruh menciptakan tren dekopling akademik antara Inggris dan Asia.

C. Rencana Penutupan Lembaga Konfusius

Tahun lalu, Rishi Sunak mengusulkan untuk menutup lebih dari 30 Lembaga Konfusius (Confucius Institute) yang bekerja sama dengan Pusat Kerja Sama Pertukaran Bahasa Asing Tiongkok (sebelumnya dikenal sebagai Hanban) di bawah Kementerian Pendidikan Tiongkok saat ia bersaing untuk posisi pemimpin dan Perdana Menteri dalam Partai Konservatif. Beberapa anggota senior Partai Konservatif berpendapat bahwa Inggris harus segera mengikuti keputusan Amerika Serikat, Jepang, Norwegia, Finlandia, Swedia, dan Denmark untuk secara bertahap menghapus Lembaga Konfusius.

Meskipun Lembaga Konfusius di universitas Eropa pernah terlibat dalam insiden kegiatan mata-mata, perhatian di Inggris tidak hanya pada keterkaitan Lembaga Konfusius dengan departemen intelijen Tiongkok. 

Pada September tahun lalu, think tank sayap kanan AS dan Inggris, Henry Jackson Society, menerbitkan laporan berjudul "Sebuah Penyelidikan tentang Lembaga Konfusius Tiongkok di Inggris" (An Investigation of China's Confucius Institutes in the UK). Ada bukti yang menunjukkan bahwa laporan ini mempengaruhi keputusan pemerintah Partai Konservatif untuk menyesuaikan kebijakan terkait Lembaga Konfusius.

Berdasarkan studi kasus delapan Lembaga Konfusius di universitas Inggris, laporan tersebut menunjukkan bahwa Departemen Pekerjaan Bersatu dan Departemen Propaganda Tiongkok memiliki hubungan dengan berbagai tingkat staf Tiongkok dan akademisi Inggris di Lembaga Konfusius di universitas Inggris. 

Universitas Inggris menerima dana dari pemerintah Tiongkok untuk mendirikan dan mengoperasikan Lembaga Konfusius. Selain menyediakan fungsi pendidikan dan penelitian budaya dan bahasa, laporan tersebut mengidentifikasi fungsi lain dari Lembaga Konfusius:

  • Melaksanakan serangkaian program untuk pengusaha, jaringan politik, dan masyarakat Inggris.
  • Menyediakan platform kesempatan untuk menginformasikan kebijakan pemerintah Tiongkok dan peluang jaringan kepada komunitas bisnis Inggris melalui metode penyebaran pengetahuan.
  • Menyediakan layanan konsultasi di luar budaya, bahasa, dan terjemahan untuk masyarakat umum, komunitas bisnis, dan sektor jasa profesional di Inggris.
  • Ada tokoh politik dan kelompok di Inggris yang menerima dana dari Lembaga Konfusius.
  • Sejumlah kecil Lembaga Konfusius di universitas Inggris terlibat dalam pendidikan tingkat universitas di daratan Tiongkok.
  • Lembaga Konfusius juga terlibat dalam mengembangkan hubungan yang lebih luas antara universitas yang diselenggarakan Inggris dengan Tiongkok.
  • Lembaga Konfusius dikaitkan erat dengan "Asosiasi Pelajar dan Ilmuwan Tiongkok" (China Students and Scholars Association) yang disebut memiliki hubungan dekat dengan Departemen Disiplin Komunis Tiongkok.

Dengan kata lain, Lembaga Konfusius dituduh dipengaruhi oleh Departemen Pekerjaan Bersatu dan Departemen Propaganda Tiongkok, dan para aktivis garis keras Inggris menganggap Lembaga Konfusius sebagai alat pengaruh dan intervensi Tiongkok ke luar negeri.

Dalam konteks dekopling teknologi antara Tiongkok dan AS serta pembentukan Perang Dingin baru, Inggris, sebagai sekutu strategis utama AS di Eropa dan Asia, akan memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak universitas AS dalam menutup Lembaga Konfusius di dalam negerinya, yang juga menyebabkan tren dekopling akademik antara Inggris dan Tiongkok.

Universitas Inggris kemudian merasa perlu mengembangkan hubungan kerjasama dan penerimaan mahasiswa di kawasan selain Eropa dan Tiongkok. Namun, di balik tren dekopling akademik antara Inggris dan Tiongkok, kenyataannya adalah keamanan nasional telah menjadi prioritas yang diminta pemerintah Inggris agar universitas mempertimbangkannya. 

Oleh karena itu, diprediksi hal ini akan mempengaruhi kerjasama dan pertukaran antara universitas Inggris dan universitas di negara-negara lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun