Mohon tunggu...
Chaerol Riezal
Chaerol Riezal Mohon Tunggu... Sejarawan - Chaerol Riezal

Lulusan Program Studi Pendidikan Sejarah (S1) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Program Studi Magister Pendidikan Sejarah (S2) Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan saat ini sedang menempuh Program Studi Doktor Pendidikan Sejarah (S3) Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang hobinya membaca, menulis, mempelajari berbagai sejarah, budaya, politik, sosial kemasyarakatan dan isu-isu terkini. Miliki blog pribadi; http://chaerolriezal.blogspot.co.id/. Bisa dihubungi lewat email: chaerolriezal@gmail.com atau sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mitos, Sejarah, dan Tokoh (Sejarah) Pujaannya

2 Desember 2016   18:29 Diperbarui: 2 Desember 2016   18:57 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
marzoan123.blogspot.co.id

Jadi, walaupun sejarah dan mitos pada dasarnya merupakan cara bagaiamana untuk menjelaskan (dan menuturkan) sebuah peristiwa masa lalu, tetapi keduanya berasal dari akar pemahaman yang sangat berbeda. Sangat-sangat berbeda sekali.

Persoalannya adalah ketika mitos dan catatan sejarah jumbuh menjadi satu. Ketika mitos menjadi sejarah dan sebaliknya ketika sejarah menjadi mitos yang berkembang.

Tiba-tiba saja ketika yang faktual, obyektif, rasional, khayal, subyektif, kontekstual, non kontekstual, sementara, dan abadi berbaur menjadi satu. Tinggallah kita umat manusia sering kali tergagap-gagap tak mampu mengurai sejarah dari mitos.

Sehingga seorang Napoleon Bonaparte, entah bercanda, serius ataupun putus asa, sempat mengatakan, “Sejarah adalah sebuah mitos yang diyakini kebenarannya oleh umat manusia”.

Beruntunglah, bahwa kebenaran ilmu itu (termasuk sejarah) harus diperoleh berdasarkan teori-teori ilmu, metode baku dan prosedur yang berlaku. Sehingga kebenaran suatu ilmu itu tetap utuh dan terjaga. Biarkanlah kalau mitos dan sejarah sulit dipilah, setidaknya pengaruh pada kehidupan tidak terlalu merepotkan. Cukup menjadi perbincangan di warung kopi saja.

=====

Jumat, 2 Desember 2016.
*Penulis adalah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, lebih menyukai catatan-catatan sejarah yang bersifat faktual-objektifitas, dan masih sulit memahami sebuah mitos indrawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun