Mohon tunggu...
Chaerani Agustin
Chaerani Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Master Digital Marketing Komunikasi

Penulis Konservasi Satwa Liar serta membuat pemahaman secara penulisan terhadap masyarakat pada kepentingan Konservasi Satwa Liar. Peneliti Konservasi Satwa Liar Papua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Kreatif Upaya Perdamaian Nuklir di Semenanjung Korea & Global

5 Agustus 2024   15:12 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:27 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skala emban pelatihan Korea Utara menganggap sebagai ancaman serius dan sebagai latihan perang Nuklir. Korea Utara juga memperingatkan konsekuensi dari langkah AS dan Korea Selatan, termasuk peran pemicu besar perang Nuklir.

Pernyataan Kim Jong Un pada tanggal 15 Januari 2024 yang menyebutkan bahwa Korea Utara tidak akan lagi mengupayakan reunifikasi dengan Korea Selatan yang menjadikan Puncak buruknya hubungan kedua Korea. Di sesi pertemuan Majelis Rakyat tertinggi di Pyongyang, Presiden Kim Jong Un, adapun perjanjian dalam menegaskan Korea Selatan sebagai ''Musuh Utama'' dan Upaya untuk berdamai dan bersatu kembali dengan Korea Selatan sebuah kesalahan yang memang tidak boleh dilakukan.

Lembaga penting dari Korea Utara terhadap pengumuman dan penghapusan beberapa lembaga yang mendorong penyatuan dengan Korea Selatan, diplomasi ini atas antara kedua Negara yang dilayani oleh kementerian Unifikasi Seoul dan Komite reunifikasi Damai Pyongyang. Hal ini menjadikan Semenanjung Korea Pada Situasi yang semakin berbahaya, adapun pengamat yang menyebut kondisi saat ini paling bahaya sejak mulainya Perang Korea.

Fakta yang terjadi di gelombang lapangan bahwasannya, Korea Utara dinilai belum memiliki Senjata Konvensional yang sebanding dengan Korea Selatan dan Korea Utara juga tidak memiliki cadangan Makanan dan Minyak untuk kembali masuk ke dalam situasi perang.

Tingkatan hubungan Korea Utara dengan Rusia -- China juga dianggap belum cukup untuk memberikan dukungan kepada Korea Utara untuk menempuh jarak perang. Akan tetapi respon ini menjadi yang berlebihan atas setiap dari pihak yang dilakukan oleh masing -- masing.

Atensi DPR RI dalam publikasi yang turut meluncurkan perkembangan di Semenanjung Korea menjadi perhatian masyarakat internasional. Atensi ini mengamati dengan cemas dan pula berharap agar ketegangan dapat diselesaikan dengan cara damai dan diplomatis.

Peran Indonesia juga bersama masyarakat internasional harus turut mengupayakan perdamaian atas stabilitas di semenanjung Korea. Adapun Komisi I melalui fungsi pengawasan perlu mendorong pemerintah untuk mengkaji setiap alternative strategi diplomasi mengingatkan setiap pihak yang berkepentingan di semenanjung Korea. Dalam diplomasi parlemen, DPR RI juga dapat mendorong lebih banyak pihak terhadap landasan bersama -- sama mengupayakan kembali upaya dan budaya perdamaian di semenanjung Korea telah mengalami kebuntuan dari dalam beberapa tahun terakhir.

Geographical Scope of Indo-Pacific Strategy (2022)
Geographical Scope of Indo-Pacific Strategy (2022)

Strategi skema geographical scope of Indo -- Pasifik, dari tulisan yang dibuat peneliti sebelumnya, '' Integrasi Senjata Konvensional Nuklir dalam Menekan kekhawatiran'' menjadi pusat pemerhati dari inklusifitas ekonomi maupun untuk memberikan peran percaya terhadap kekuatan norma dan tata Negara yang berlaku, hal ini juga menjadi peran promosi hukum dan kemanusiaan, dalam kekuatan anti terorisma diantara Negara -- Negara, yang membutuhkan komprehensif pengamanan dan korperasi lanjutan. Kekuatan ini menjadikan peran teknologi Ilmuwan maupun perbatasan dari digital yang menjadikan koefisien upaya perdamaian Nuklir di semenanjung Korea dan Global.

Atas dasar pelatihan pejabat militer AS adalah bagian dari pelatihan militer keduanya sebagai intensitas latihan AS dan Korea Selatan semakin tinggi di tengah uji coba senjata konvensional Nuklir dari Korea Utara yang terus terjadi. Ditegaskan pula oleh Letjen David Iverson, Wakil komandan US Force Korea dan Komandan Angkatan Udara Ketujuh (Dilansir CNN Internasional, dikutip pada hari Minggu tanggal (9/6/2024).

Atas tindakan responsive bahwa mengatakan 'balon' selebaran anti Korea Utara kea rah lain. Menandai keaktifan Semenanjung Korea sejak 2017 untuk menunjukan kemampuannya ''Penjatuhan Amunisi Aktif Kreatif''. Oleh, Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun