Oleh karena itu, brand berperan penting karena memiliki nilai dan identitas atau ciri tertentu yang dilindungi secara hukum, sehingga tidak dapat ditiru oleh produk yang hanya akan menjadi komoditas.
2. Mistifikasi Pasar
Industri hiburan khususnya perfilman seringkali mencerminkan dan memperkuat nilai-nilai dominan yang menguntungkan kelas penguasa.Â
Misalnya, film-film yang diproduksi selama penjajahan di Indonesia menggambarkan kekuasaan pemerintah bahkan kebudayaan Barat sebagai superior.Â
Hal ini menciptakan kesadaran palsu terhadap masyarakat yang percaya bahwa nilai-nilai yang ditampilkan adalah kebenaran, padahal sebenarnya mereka adalah produk dari ideologi kelas atas.
KESIMPULAN
Industri hiburan berkembang pesat mengikuti digitalisasi dan globalisasi, sehingga memaksa perubahan strategi pemasaran dan pola konsumsi melalui digital.Â
Dalam perspektif Marxisme, industri hiburan mencerminkan dan memperkuat ideologi kelas penguasan melalui komodifikasi kebudayaan dan mistifikasi pasar yang menunjukan peran penting industri hiburan dalam membentuk kesadaran sosial dan budaya.Â
LSF diharapkan mengedepankan pendidikan, budaya, dan menjalankan fungsi, tujuan, asas film, serta memberi nilai tambah, sehingga dapat memotivasi produksi perfilman nasional semakin meningkat dalam segi kualitas dan keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: