Pengaruh Makanan yang Digoreng dalam Kualitas Hidup Masyarakat di Indonesia
Oleh : Chabibah Shafa Wardani
Makanan yang digoreng telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan banyak orang, terutama di berbagai budaya di seluruh dunia khususnya Indonesia. Banyak makanan di Indonesia seperti ayam goreng, kentang goreng, ikan goreng, ubi goreng , bahkan ada sayur goreng. Masyarakat lebih mementingkan camilan gorengan karena memiliki cita rasa yang medok, khas, dan teksturnya yang renyah. Namun, meskipun menggugah selera, konsumsi makanan yang digoreng memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Artikel ini akan membahas pengaruh makanan yang digoreng terhadap kesehatan, serta bagaimana hal tersebut berkontribusi pada masalah kesehatan masyarakat.
Kualitas hidup dan harapan hidup merupakan dua hal yang sering dikaitkan dengan pola makan dan gaya hidup masyarakat. Indonesia diakui  memiliki budaya kuliner yang kaya dan beragam, menghadapi tantangan besar terkait pola makan yang cenderung mengandalkan makanan yang digoreng. Makanan yang digoreng, meskipun lezat, bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan jangka panjang dan berpotensi berkontribusi pada penurunan harapan hidup di Indonesia. Proses penggorengan, yang melibatkan pemanasan minyak pada suhu tinggi, dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kandungan gizi makanan. Selama proses ini, makanan menyerap minyak yang tinggi lemak dan kalori, serta menghasilkan senyawa kimia berbahaya seperti akrilamida, yang berpotensi menjadi karsinogenik (pemicu kanker). Selain itu, penggunaan minyak goreng yang telah dipakai berulang kali juga dapat meningkatkan jumlah radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Meskipun makanan yang digoreng menyajikan rasa yang nikmat, konsumsi berlebihan dari makanan ini telah terbukti memiliki dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang.
Dampak negatif makanan yang digoreng terhadap kesehatan masyarakat menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan masyarakat. Berbagai penyakit yang berhubungan dengan pola makan yang tidak sehat, seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan pencernaan, semakin banyak ditemui dalam masyarakat modern. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng dapat memengaruhi kesehatan tubuh, serta bagaimana kebijakan dan edukasi masyarakat dapat membantu mengurangi konsumsi makanan dan mencegah terjadinya penyakit yang berisiko tinggi hingga kematian.Â
Berikut Dampak Kesehatan yang Dapat Mengancam Kualitas Hidup Masyarakat
Menyebabkan peningkatan berat badan
Makanan yang digoreng cenderung menyerap lemak dari minyak, sehingga kandungan kalorinya menjadi lebih tinggi. Semakin banyak kalori yang dikonsumsi setiap hari, semakin besar pula kemungkinan seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Selain itu, kandungan lemak trans pada makanan yang digoreng juga berperan penting dalam peningkatan berat badan, karena lemak ini dapat mempengaruhi hormon yang meningkatkan nafsu makan dan memperbanyak penyimpanan lemak.Meningkatkan kemungkinan penyakit jantung
Salah satu dampak negatif makan gorengan yang telah banyak diteliti adalah meningkatnya risiko terkena penyakit jantung. Gorengan diketahui dapat memicu obesitas, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit kardiovaskular.Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Makanan yang digoreng biasanya dibalut dengan tepung, yang membuatnya lebih tinggi kalori dan kaya akan karbohidrat sederhana serta lemak tidak sehat. Konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, baik pada anak-anak maupun ibu hamil.Memicu penyakit kanker
Konsumsi gorengan juga dapat meningkatkan risiko kanker, terutama karena zat akrilamida yang terbentuk ketika memasak pada suhu tinggi, seperti saat menggoreng. Makanan yang mengandung tepung, seperti ayam goreng tepung, adalah contoh makanan yang dapat mengandung zat ini.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!