Mohon tunggu...
Ichaaa
Ichaaa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar di MTsN Padang Panjang

Hanya berisi tulisan-tulisan sebagai pelampiasan hobi ketika gabut melanda.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja yang Kehilangan Fajarnya

12 November 2022   19:25 Diperbarui: 13 November 2022   15:45 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku, anak yang selalu di tinggal orang tua yang sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Aku, anak yang harus akan kasih sayang.

Aku, anak yang mencoba mencari perhatian orang orang tua dengan sifat trempamen ku.

Kehidupan ku di 5 tahun lalu, sangat teramat indah. Diriku yang sekarang, tentu iri dengan aku yang dulu. Lahir dari keluarga konglomerat, orang tua yang tak pernah absen menanyai bagaimana hari-hari ku, serta teman yang selalu ada di saat aku membutuhkan.

Namun kini..... aku hanya selalu berpikir, bagaimana mengembalikan keluarga ku yang hangat seperti dulu.

*****

Gema adzan mulai membentang di berbagai langit belahan bumi. Serin, remaja 18 tahun itu mulai sadar dari mimpi lelapnya. Mata belonya mulai terbuka sedikit demi sedikit saat mendengar kumandangan adzan subuh.

Menyadari kewajibannya, Serin langsung bangun, dan segera mengambil wudhu. Langkah kaki terdengar saat ia melangkah dari rumah mewahnya menuju masjid. Selesai menunaikan sholat, Serin berencana akan mampir ke taman selagi menunggu fajar terbit.

Sesampainya di taman, Serin memilih duduk di ayunan seraya meratapi nasib sialnya. Ia berandai-andai jika nanti keluarganya kembali seperti dulu. Namun sekali lagi, itu hanya harapannya semata.

Sesaat sedang asik melamun, tiba-tiba datang seorang perempuan sebaya Serin yang tak sengaja menumpahkan minumannya sehingga mengenai baju Serin.

Bukannya meminta maaf, gadis itu malah pergi begitu saja. Serin dengan kesal lantas berteriak "Heh lo kalo tau salah, seenggaknya minta maaf dong!!" Ucap Serin lantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun