Ayahnya mengatakan bahwa Ichigo bukanlah malaikat maut dan bukan pula manusia biasa, karena ibu Ichigo merupakan seorang Quincy bernama Kurosaki Masaki.
Scene pun berpindah ke masa lalu, dimana ayah Ichigo masih menjabat sebagai ketua Divisi 10 dan bertemu dengan ibu Ichigo yang merupakan seorang Quincy dalam keadaan terluka parah di bawah hujan yang deras.
Di masa lalu, Shiba tengah melakukan penyelidikan di sebuah kota bernama Naruki yang menyebabkan malaikat maut meninggal secara tidak wajar dibawah air hujan yang turun deras.Â
Ia pergi sendirian, sementara di sisi lain ada 3 orang malaikat maut yang sedang berada di sebuah laboratorium tengah membuat percobaan bernama hollowfikasi.
Di suatu malam, Shiba yang tengah melakukan penyelidikan menyuruh dua malaikat maut yang tengah berpatroli untuk segera pergi jika hujan turun. Hal itu karena Shiba tidak ingin diganggu oleh siapapun dalam penyelidikannya.
Scene berpindah di rumah kediaman keluarga Ishida.
Rupanya Masaki, ibu dari Ichigo dijodohkan dengan Ryuu Ishida (Ryuken). Namun Ryuu merasa pernikahan sesama Quincy haruslah didasarkan pada kebahagiaan, sedangkan ia merasa perjodohannya dengan Masaki hanya semata untuk melindungi keluarganya sebagai sesama Etch Quincy.
Ryuu Ishida justru menginginkan Masaki bahagia dengan pilihannya sendiri demi masa depan Quincy.Â
Di sisi lain Shiba tengah berpatroli di dekat Arena Naruki. Hujan mulai turun. Shiba mempertanyakan apakah malaikat maut yang menjadi target. Sehingga ia mencoba memancingnya dengan mengeluarkan tekanan spiritual miliknya.
Kemudian dua malaikat maut yang diperintahkan Shiba untuk pergi merasakan kekuatan spiritual tersebut namun malah berakhir terpotong tiba-tiba.
Lalu kemudian dibelakang Shiba tiba-tiba muncul hollow berwarna hitam.