Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pekerja Swasta dan IKN: Tetap Tinggal di Jakarta Demi Sesuap Nasi

29 Januari 2024   12:23 Diperbarui: 5 Februari 2024   12:21 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pindahnya pemerintahan pusat dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan kepadatan transportasi publik. Foto: dokpri

Akan tetapi, Provinsi Kalimantan Timur dengan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan yang diproyeksikan menjadi kawasan penyangga IKN juga tidak memiliki biaya hidup yang murah-murah amat ketika berpindah. 

Balikpapan menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi kesepuluh di Tanah Air menurut SBH 2022 senilai hampir Rp10 juta. Upah minimum provinsinya hampir Rp3,4 juta, jadi Jakarta dan Balikpapan kurang lebih biaya hidup rata-ratanya sekitar tiga kali UMP.

Seiring masuknya para pejabat pemerintah pusat dan staf-staf lembaga ke IKN serta tenaga kerja terkait untuk mendukung kehidupan di IKN, kehidupan di sana akan lebih maju dan biaya hidup meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk. 

Sebaliknya, biaya hidup di Jakarta mungkin akan agak berkurang karena permintaan ekonomis oleh pelaku operasional pemerintahan pusat yang berkurang cukup banyak. 

Apalagi jika pemerintah pusat bersedia menyediakan cukup banyak gedung yang nantinya ditinggalkan di Jakarta untuk dijadikan sebagai ruang perkantoran dan hunian sewa atau ruang publik, berkurangnya permintaan dan bertambahnya suplai berpotensi menurunkan harga sewa properti.

Berbicara soal properti, kita bisa melihat harga properti baru di Balikpapan yang saat ini sudah mulai merangkak naik mendekati harga di Jakarta atau kawasan penyangganya, baik rumah tapak maupun rumah susun. 

Jika hendak mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut, kita perlu berinvestasi lebih awal di sekitar IKN ketika kita juga masih perlu tempat tinggal di Jakarta. 

Kebutuhan dananya jelas berat mengingat Pemerintah sendiri menargetkan penyelesaian pemindahan pemerintahan pusat secara keseluruhan paling lambat 2035 alias masih sekitar sebelas tahun dari sekarang.

Pandai-pandai mencari tempat tinggal, tinggal di Jakarta tidak semahal itu juga dan nantinya mungkin akan terlihat lebih menarik secara harga jika dibandingkan terhadap IKN. 

Jakarta sudah memiliki fasilitas umum yang membantu terjaganya biaya hidup masyarakat setempat, misalnya transportasi publik untuk berkomuter sehari-hari baik di dalam kota maupun ke kota-kota lain di Pulau Jawa. 

Lebih luasnya wilayah pertanian dan peternakan di Pulau Jawa juga membantu Jakarta menanggung biaya makan yang lebih terjangkau, tentunya selama tidak makan mewah di luar rumah.

Pertimbangan melanjutkan pendidikan (yang lebih baik dan fleksibel)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun