Mengendalikan kebutuhan pemanfaatan energi akan mempermudah transisi ke energi terbarukan. Akan tetapi, transisi tersebut tetap merupakan proses yang perlu dikerjakan secara terpisah dan serius. Alangkah bahagianya jika kita bisa turut berpartisipasi dengan menggunakan pembangkit listrik mandiri di rumah berbasis angin, sinar matahari, atau gerakan air, tetapi tidak harus dipaksakan apalagi jika tempat tinggal tidak mendukung. Misalnya tinggal berpindah-pindah atau di bangunan bersama seperti rumah susun.
Ketika listrik masih mengandalkan suplai dari PLN, rumah kita bisa menghindari penggunaan genset ketika suplai padam dan tidak dalam kondisi darurat membutuhkan suplai listrik. Dalam mengoperasikan kendaraan yang kita miliki, penggunaan bahan bakar dengan kualitas lebih tinggi diutamakan agar hasil pembakaran lebih optimal dibandingkan terhadap polusi yang ditimbulkan dan dapat mempertimbangkan produk hasil pencampuran dengan energi terbarukan jika ada serta memungkinkan. Misalnya, Pertamax Green yang tentu berada di atas Pertalite dan Pertamax dengan selisih harga yang mungkin terasa bagi pengguna mobil, tetapi tidak terlalu bagi pengguna sepeda motor. Bahan bakar berkualitas ini tentunya digunakan bersamaan dengan kendaraan yang sudah memenuhi standar emisi gas buang saat ini, dirawat dengan baik, dan senantiasa lulus uji emisi.
Bijak berenergi kapan saja dan di mana saja
Kebijaksanaan memanfaatkan energi tidak hanya dilakukan ketika kita mengeluarkan uangnya sendiri. Sekalipun berada di tempat-tempat yang tidak menagih tarif penggunaan energi secara langsung, kita tetap harus bijak demi kelestarian lingkungan.
Keluarga kami bukan kelompok yang senang menaruh kartu kamar hotel untuk membiarkan listrik tetap menyala selama meninggalkannya. Dengan konsekuensi kamar mungkin terasa sedikit panas ketika kembali, kami bersabar menunggu daripada membiarkan listrik terbuang berjam-jam. Pendingin ruangan kami matikan secara sukarela ketika udara alami sudah terasa cukup sejuk.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengontrol konsumsi kita termasuk membeli barang seperlunya dan merawat dengan baik sehingga awet juga berperan. Memproduksi barang baru membutuhkan energi yang tidak sedikit, sehingga tidak unruk disia-siakan. Dana dari penghematan tersebut bisa kita alihkan untuk bersama-sama membantu pembiayaan transisi ke energi berkelanjutan baik dalam bentuk pembelian obligasi maupun saham dari pihak-pihak terkait yang membangun infrastruktur tersebut.
Menyebarkan pengaruh melalui pendidikan itu perlu, tetapi perlu lebih jauh lagi
Memberikan edukasi berupa himbauan oleh lembaga terkait dan berbagi pengalaman oleh masyarakat seperti kita sebagai penulis atau melalui media lain itu perlu. Akan tetapi, harus diakui bahwa kita membutuhkan perjalanan lebih jauh berupa dukungan Pemerintah untuk memfasilitasi kita melakukan upaya baik ini. Transportasi massal masih memerlukan tambahan armada dan rute sehingga peran kendaraan pribadi dan transportasi publik semipribadi seperti taksi atau ojek bisa dikurangi.
Di satu sisi, Pemerintah perlu memaksa sedikit lebih keras. Pajak tambahan untuk kendaraan dengan kubikasi mesin lebih tinggi dari rata-rata dapat mengurangi pembakaran bahan bakar sia-sia hanya untuk komuter di dalam kota, demikian pula untuk barang elektronik yang tergolong boros listrik. Tarif dasar listrik juga dapat memberikan harga lebih murah untuk penggunaan sampai batas tertentu sebelum kemudian naik agar merangsang perilaku hemat energi dan penggunaan elektronik ramah lingkungan di masyarakat.
Bijak berenergi harus kita lakukan bersama untuk menjaga lingkungan tetap lestari. Dengan memastikan bahwa kuantitas penggunaan energi kita sesuai kebutuhan, kita membantu transisi ke energi berkelanjutan bisa lebih mudah dan cepat dilakukan tanpa perlu menyediakan sumber energi secara berlebihan. Kualitas penggunaan energi yang optimal memastikan tidak ada energi terbuang sia-sia dan meminimumkan dampak negatifnya bagi lingkungan. Insentif Pemerintah bagi mereka yang aktif berperan dan disinsentif bagi mereka yang berlaku sebaliknya dapat membantu menyukseskan usaha ini secara nasional. Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H