Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pariwisata dan Aviasi, Perencanaan dan Strategi Memajukan Pariwisata NTT

8 Januari 2024   19:29 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:21 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih penting lagi untuk memastikan kesiapan bandara di NTT dalam menyambut lebih banyak penumpang. Memperpanjang jam operasional bandara untuk menampung lebih banyak penerbangan di masa peak season dapat menjadi salah satu solusi jangka pendek, tetapi menambah kapasitas landasan pacu perlu dipertimbangkan dalam horison waktu yang lebih panjang. 

Membangun satu landasan pacu baru yang lebih pendek untuk pesawat turboprop sehingga landasan yang lebih panjang bisa berfokus melayani pesawat jet dapat dipertimbangkan di bandara-bandara utama. 

Kemungkinan lain yang dapat dijajaki dalam waktu yang lebih panjang adalah memperbesar landasan pacu yang sudah ada di bandara-bandara sehingga sewaktu-waktu siap menerima pesawat yang lebih besar.

Dukungan pihak terkait itu penting

Pemerintah sudah membangun Bandara Komodo dan Bandara El Tari dengan baik sehingga layak menjadi bandara internasional dengan pengalaman yang memuaskan. 

Pengembangan dan promosi destinasi wisata di NTT juga sudah digarap secara serius. Meskipun demikian, peningkatan fasilitas di bandara dan kawasan sekitarnya penting khususnya soal keteraturan dan pengalaman menyambut tamu yang tidak terlupakan, apalagi untuk wisatawan mancanegara dengan bahasa asing. 

Bagaimana mereka yang datang dan belum mendapatkan penginapan, transportasi, atau paket tur bisa dibantu di bandara, menjadikan pengusaha pariwisata setempat perlu difasilitasi oleh Pemerintah dan otoritas bandara untuk melayani wisatawan yang tiba di tempat.

Pemerintah bersama dengan maskapai penerbangan dan pengusaha setempat juga perlu memikirkan agar biaya berlibur ke NTT cukup terjangkau dan kompetitif dibandingkan terhadap destinasi lain di Indonesia dan negara tetangga di Asia Tenggara. 

Mengingat saat ini bandara masih dikelola oleh BUMN, insentif implisit melalui manajemen biaya terbang bisa dilakukan agar harga tiket penerbangan dari dan ke NTT bisa serendah mungkin. 

Investasi dari luar NTT juga bisa dimaksimalkan agar pengalaman berlibur di sini terasa lengkap tidak hanya sebatas menikmati wisata alam yang cantik dan tidur di penginapan yang nyaman, tetapi juga memaksimalkan potensi wisata budaya dan kuliner dengan aksesibilitas transportasi yang lebih baik, sentra wisata yang lebih cantik dan modern, serta tenaga pendukung yang terlatih untuk sejalan dengan misi dinas pariwisata setempat. 

Karena jika hanya mengandalkan wisata alam, sulit untuk membuat mereka yang datang ke sini kembali dan kembali lagi seperti di Bali dengan tetap memperhatikan kelestarian adat, budaya, dan alam setempat sehingga masyarakat lokal tidak perlahan tersingkir dari rumahnya sendiri.

Kita bukan tidak siap menyambut dan melayani wisatawan berlibur di NTT, termasuk berkomuter dengan pesawat udara. Menyesuaikan permintaan yang ada saat ini di NTT dan kebutuhan untuk mengembangkan destinasi wisata lain yang tidak kalah indah di luar NTT membuat pembangunan tidak bisa dilakukan dan selesai dalam semalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun