Untuk kelas harga yang sama, kendaraan yang lebih baru cenderung lebih ramah lingkungan, aman, dan irit konsumsi daya.Â
Belum lagi, terkadang ada saja pembeli kendaraan bekas yang rela usianya sudah tua asalkan merupakan mantan kalangan menengah-atas di zamannya dan saat membeli harganya sudah cukup terjangkau.Â
Bayangkan misalnya jika kita membeli mobil Eropa "usia remaja" dengan kapasitas mesin di bawah 3000 cc, harganya mungkin lebih murah dari mobil LCGC baru tetapi tentu bisa dibayangkan biaya perawatannya kan?
Berbicara mengenai menurunkan kapasitas mesin pun sulit. Bagi mobil diesel di zaman Isuzu Panther atau Mitsubishi Kuda misalnya, mereka punya kapasitas mesin 2500 cc tetapi tenaganya tidak tergolong besar-besar amat. Bayangkan mobil bensin dengan kapasitas mesin 2500 cc, tenaga mesin 1500 cc tanpa turbocharger saja sudah terasa cukup besar.Â
Belum lagi teman-teman pengemudi taksi online, tentu kita tahu bahwa pengelola juga mempersyaratkan mobil berusia muda.Â
Tidak hanya soal mata pencaharian mereka, tetapi juga orang-orang yang membutuhkan kehadirannya di saat genting, tidak memiliki kendaraan pribadi, tidak ada orang terdekat yang bisa menolong dengan kendaraannya, dan kebutuhan tersebut juga tidak dapat terpenuhi tepat waktu oleh transportasi publik.
Jadi? Butuh pendekatan lebih komprehensif untuk mengetahui siapa mobil mewah itu. Ya, LCGC bisa kita pastikan bukan mobil mewah kan? Menurut saya, mobil yang tidak mewah memiliki kapasitas mesin maksimal 1800 cc untuk bahan bakar bensin atau 2700 cc untuk bahan bakar diesel.Â
Pendekatan harga juga dibutuhkan dan bisa disesuaikan seiring inflasi menurut kebijaksanaan regulator, misalnya tidak lebih mahal dari harga LCGC termahal jika dianggap LCGC sudah memadai untuk kebutuhan standar keluarga Indonesia.Â
Jika belum, mungkin bisa sedikit naik standar ke kelas low MPV yang dihuni oleh Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, atau Suzuki Ertiga.
Aplikasi untuk membeli BBM bersubsidi
Dalam memastikan bahwa suatu kendaraan layak membeli BBM bersubsidi atau tidak, Pemerintah mempertimbangkan sinergi dengan aplikasi MyPertamina.Â
Pembelian BBM bersubsidi hanya bisa dilakukan di aplikasi tersebut untuk memastikan bahwa plat kendaraan terdaftar dan berhak membeli BBM bersubsidi. Di luar perdebatan bahwa dilarang bermain ponsel di SPBU, hal ini memiliki konsekuensi lain.