Tak selamanya selalu berada di atas. Tak selamanya selalu bisa memberikan yang terbaik. Meskipun telah bekerja keras tentunya, dua kalimat di atas tentu cocok untuk menggambarkan Redmi Note 11 Series yang baru diluncurkan di Tanah Air.
Redmi Note 11 datang dengan tiga varian, dua mentok di konektivitas 4G termasuk varian Pro 4G plus satu varian Pro 5G. Harga dimulai dari Rp2,5 juta untuk varian polos 4GB/128GB sampai Rp4,2 juta untuk varian Pro 5G 8GB/128GB, segmen yang selama ini memang diisi oleh keluarga Redmi Note. Permasalahannya, kita tentu tahu bahwa Infinix dan Realme adalah pesaing ketat dengan senjata yang tidak main-main, apalagi Realme sudah meluncurkan generasi kesembilannya lebih dahulu.
Redmi Note 11 Pro: Upgrade Note 10 Pro atau Note 10S?
Redmi Note 11 Pro menjadi varian yang ingin membuat saya sedikit "tersenyum". Prosesor bukannya meningkat dari Qualcomm Snapdragon 732G di Note 10 Pro, malah boleh dibilang turun ke MediaTek Helio G96 milik Infinix Note 11 Pro. Saya jadi ragu, ini upgrade dari Note 10 Pro atau sebenarnya dari Note 10S, bahkan sebenarnya G95 punya performa grafis lebih baik.
Layarnya sama-sama menggunakan punch hole di bagian tengah, beresolusi Full HD+, berukuran 6.67 inch, dan menggunakan panel berbasis AMOLED. Refresh rate tetap 120Hz dengan touch sampling rate mencapai 360Hz, fitur yang saya tidak meyakini akan bisa dimaksimalkan apalagi melihat prosesor yang digunakan. Adanya dukungan color gamut DCI-P3 membuat tampilan warna menjadi lebih kaya dan akurat, tetapi mungkin tidak terlalu terasa bagi pengguna ponsel biasa seperti kita.
Kamera belakang tetap mengandalkan empat lensa dengan resolusi lensa utama di 108MP dan nantinya akan menghasilkan foto beresolusi 12MP dengan sistem nona-binning. Lagi-lagi bukan kemajuan yang dicatatkan, justru kemunduran karena menurunkan resolusi lensa makro dari 5MP menjadi 2MP dan maksimal perekaman video dari 4K menjadi 1080p.
Satu-satunya hal yang meningkat adalah daya pengecasan dari 33W di Note 10 Pro ke 67W. Jagat Review mencatat bahwa pengisian hingga setengah penuh memakan waktu kurang dari dua puluh menit dan pengisian hingga penuh selesai kurang dari satu jam, ditambah adaptor yang diberikan langsung mendukung daya maksimum.
Semakin menyedihkannya lagi, versi Android yang datang bersama ponsel masih berbasis Android 11 alias sama dengan generasi sebelumnya. Perbedaan hanya terletak pada versi MIUI yang sudah naik ke 13. Slot MicroSD pun bukan dedicated, tetapi hybrid.
Dia tidak jelek, ditambah sudah mendukung NFC, memiliki rating IP53, dan masih diberikan 3.5 mm headphone jack, tetapi harga Rp3,5 juta untuk varian 6GB/128GB dan Rp3,8 juta untuk varian 8GB/128GB itu sulit. Sulit untuk menjelaskan mengapa harus memilihnya dari Redmi Note 10S atau Redmi Note 10 Pro, selain karena daya pengecasan yang dobel itu. Jika tidak harus mendapatkan panel AMOLED, resolusi kamera 64MP tidak masalah, dan hanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari, saya malah lebih memilih Realme 9 Pro varian 6GB/128GB daripada Redmi Note 11 Pro varian 8GB/128GB. Sudah 5G dan prosesor Realme sama dengan Redmi Note 11 Pro 5G, bagaimana?
Redmi Note 11: Versi konsumsi daya yang lebih efisien dari Note 10 dan bonus NFC
