Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Imlek Sebelum dan Selama Pandemi, Sajian Tak Boleh Absen!

8 Februari 2022   22:34 Diperbarui: 8 Februari 2022   22:41 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pear singo andalan Ibu untuk mencegah panas dalam akibat kebanyakan mengonsumsi sajian Imlek. Foto: Sunpride

Sajian yang umum disajikan di keluarga besar saya adalah mie goreng dan babi hong dengan pelengkap wajib antara lain kue lapis legit, kue keranjang, nastar, dan dua jenis buah yaitu jeruk dan anggur. 

Seiring masuknya anggota keluarga yang berusaha mengurangi konsumsi gorengan dan daging babi, bahkan ada pula yang vegetarian, tuan rumah open house juga perlu menyiapkan kuah bakso ikan dan gado-gado. 

Sajian lain yang pernah dihidangkan antara lain kari ayam jamur, sate babi, cakien babi goreng, dan ikan gurame goreng asam manis. Akan tetapi, itu semua kalah pamor jika tersedia kiwi Zespri yang didistribusikan oleh Sunpride karena buah ini akan langsung habis dalam sekejap ketika biasanya sajian-sajian tersebut masih bersisa dan ujung-ujungnya tuan rumah membagikannya untuk dibawa pulang.

Untuk mempersiapkan itu semua, tuan rumah berborong ke pasar atau supermarket sejak beberapa hari sebelum hari-H Imlek. Tidaklah mengherankan jika selama dua pekan sebelum hari-H Imlek, kawasan yang banyak dihuni oleh masyarakat peranakan rawan dilanda kemacetan parah dan contohnya di ibu kota meliputi Sunter, Kelapa Gading, atau Muara Karang. 

Hal-hal tertentu bisa dicicil terlebih dahulu agar tidak perlu bangun terlalu pagi untuk memasak, misalnya jika hendak membuat bakso tahu ya adonan bakso bisa dibuat terlebih dahulu dan ditempelkan ke tahu sehingga tinggal direbus di hari-H.

Di antara sekian banyak sajian Imlek, sajian favorit yang membuat saya senang untuk turut ikut dalam pembuatannya adalah kue nastar. Setelah buah nanas selesai disulap menjadi selai dan adonan kulitnya sudah jadi, saatnya membentuk nastar satu demi satu. Kesukaan saya adalah mengkreasikan berbagai bentuk nastar selain bulat dan mereka yang beruntung akan mendapatkannya nanti di hari-H Imlek untuk dijadikan objek foto di media sosial.

Alasan keluarga kami membuat kue nastar sendiri ada dua. Pertama, memastikan selai nanasnya cukup terasa dan bukan malah kulitnya yang dominan. Kedua, selai nanas dipastikan berasal dari buah asli yang berkualitas dan aman dikonsumsi. 

Selama ini, kami memilih nanas dari satu-satunya pemegang sertifikat GAP untuk memastikannya memiliki kualitas terbaik tanpa melibatkan proses rekayasa genetik dan tindakan yang merugikan lingkungan, tenaga kerja, serta masyarakat di sekitar perkebunannya.

Beberapa hari sebelum hari-H, sembahyang dilakukan untuk mendoakan arwah keluarga yang telah berpulang lebih dulu. Selain disajikan makanan yang disukainya semasa hidup, ada juga replika beberapa barang yang terbuat dari kertas. Sekilas, hal ini mirip dengan tradisi Chengbeng hanya saja tidak perlu dilakukan langsung di makam.

Datang berkunjung ke rumah kerabat, diajak berfoto dengan dua buah jeruk bali miliknya. Foto: dokpri
Datang berkunjung ke rumah kerabat, diajak berfoto dengan dua buah jeruk bali miliknya. Foto: dokpri

Hari-H tiba. Saatnya mengucapkan Gong Xi Fa Chai dengan dua tangan seperti mengepal di dada terutama kepada orang yang lebih tua. Anak-anak dengan riang gembira berburu angpao, ketika orang tua sedih mengeluarkan uang khususnya jika jumlah anaknya lebih sedikit dibandingkan jumlah anak rata-rata di keluarga itu. Bagaimana dengan orang tua saya yang memiliki anak tunggal? Tekor bandar pisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun