Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kontribusi Jasa Logistik J&T Express untuk Majukan Bisnis Online dengan Manja

28 November 2019   20:51 Diperbarui: 28 November 2019   20:57 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lamanya pengiriman dan repotnya aturan retur membuat konsumen beralih. Infografis : Dokpri

Kisah menyedihkan berjualan online

Demi modal rendah dan harga kompetitif, persediaan barang dibeli secara grosir. Etalase dibuka di berbagai platform e-commerce dan promosi dilakukan melalui media sosial, bukan iklan di aplikasi. Paket data dipilih dengan harga murah dan kuota besar. Ribuan peminat melihat produk per bulannya dan pertanyaan mereka pun direspon dengan cepat, tetapi belum tentu ada penjualan setiap bulannya.

Pesanan dikirim dengan berjalan kaki ke gerai logistik segera setelah pembeli membayarnya. Alih-alih menghemat biaya transportasi, kaki malah singgah di tempat jajanan dengan harga yang lebih mahal. Belum lagi, risiko masuk angin dan jatuh sakit jika terpapar angin kencang dan hujan deras selama berada dalam perjalanan. Penilaian terbaik memang didapat, tetapi tidak dengan pendapatan. Stok berakhir kadaluarsa dan bisnis tidak dilanjutkan.

Tetap berusaha menghemat pengeluaran dan memeroleh pendapatan

Di pagi hari ketika saya berangkat, gerai J&T Express masih tutup. Untung, ada layanan jemput paket ke tempar beraktivitas. Foto : Dokpri
Di pagi hari ketika saya berangkat, gerai J&T Express masih tutup. Untung, ada layanan jemput paket ke tempar beraktivitas. Foto : Dokpri
Sesekali saya masih menerima jasa titip (jastip) beli barang dari teman-teman saya di daerah dan itu berarti saya harus mengirimnya setelah saya mendapatkannya. Mengingat kesibukan yang padat, seringkali saya membelinya di sore atau malam hari, gerai logistik sudah tutup, dan tidak sempat bersua di pagi atau siang hari keesokan harinya.

J&T Express cepat menjemput paket dari pengirim dan menyampaikannya ke penerima. Foto : Dokpri
J&T Express cepat menjemput paket dari pengirim dan menyampaikannya ke penerima. Foto : Dokpri
Untunglah, ada perusahaan logistik yang berinovasi untuk menghilangkan hambatan saya. J&T Express datang dan segera menjadi penantang serius dengan menghadirkan layanan jemput paket tanpa minimum berat paket dan tambahan biaya.

Cukup mengajukan permintaan melalui mobile apps atau call center, sprinter akan datang ke lokasi dengan membawa timbangan portabel dan resi. Jam kerja mereka terbilang panjang, rekor terpagi paket saya pernah dijemput sebelum jam tujuh pagi dan rekor termalam paket saya pernah dijemput sekitar jam sebelas malam.

Resi pengiriman cashless J&T Express di Shopee. Foto : Izzabags
Resi pengiriman cashless J&T Express di Shopee. Foto : Izzabags
Tak sampai di situ, J&T Express juga menjadi logistik pertama di Indonesia yang memfasilitasi pengiriman cashless berbasis kode QR melalui kerja sama dengan mitra e-commerce. Ketika penjual menerima pesanan, mereka hanya perlu menunggu sprinter datang tanpa harus meminta penjemputan dan juga tidak perlu menalangi biaya pengiriman karena pengelola platform langsung membayarnya ke J&T Express.

Hal ini menguntungkan bagi mereka yang berjualan sendirian tanpa pegawai atau sambil melakukan pekerjaan lain karena mereka tidak perlu menghentikan kegiatan demi ke gerai logistik dan tinggal duduk manis menunggu penjemputan. Hemat waktu, hemat tenaga, hemat biaya.

Ketika pembeli hendak melakukan retur, mereka juga tidak dirugikan karena harus menalangi apalagi menanggung biaya pengiriman karena adanya fitur cashless ini.

Seiring berjalannya waktu, fitur bisa dinikmati tanpa perlu mencetak kode QR, cukup menulis nomor resi yang telah ditetapkan oleh sistem pada kemasan paket. Bayangkan jika pembeli harus menanggung biaya retur, sudah barang tak sesuai, rugi waktu, rugi biaya pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun