2. All New Livina 1.5 E MT
Mobil yang belum lama meluncur ini memiliki platform yang sama dengan Mitsubishi Xpander hasil kolaborasi keduanya dalam aliansi MNR di bawah ide Carlos Ghosn. Di antara keduanya, Livina 1.5 E MT ini menjadi varian dengan harga termurah, yaitu Rp198,8 juta dan tersedia hanya dalam transmisi manual 5-percepatan. Bodi samping dan belakangnya sangat mirip dengan Xpander tetapi bodi depannya lebih membulat sehingga tampak mewajh seperti Nissan XTrail. Ground clearance-nya serupa dengan Avanza yaitu 20 cm. Keunggulannya dari Avanza? Hanya kapasitas dan tenaga mesin yang lebih besar serta bodi lebih sporty. Sisanya? Luar biasa menyedihkan.
Lampu kabut absen, kaca spion elektrik dan pelipatan otomatis absen, aksen kulit pada kemudi dan tuas absen, pengatur ketinggian jok pengemudi absen, sensor parkir absen, velg masih kaleng, pengatur AC masih manual dan blower hanya ada di bagian depan, sampai-sampai head unit pun absen seperti di Datsun Go varian terendah.  Untungnya, Nissan masih menyediakan dua speaker yang bisa dihubungkan dengan kabel AUX  dari smartphone untuk memudahkan pembeli yang ingin memasang head unit. Satu lagi kekonyolannya, power outlet kedua malah diberikan di baris terakhir, bukan baris tengah, padahal lebih sering diduduki di baris tengah dibandingkan baris terakhir. Rasa serupa ada di varian terendah Xpander yaitu GLX MT dan naik ke varian mana pun di atasnya berarti harganya sudah di atas Toyota Avanza 1.3 G. Saya kecewa, skip.
3. Suzuki Ertiga 1.5 GA MT
Dengan harga Rp196 juta, mobil ini tergolong lebih baik dari Livina 1.5 E MT. Paling tidak, mobil ini memiliki head unit dan lampu kabut alias tidak kosongan. Rasio kompresi mesinnya juga lebih rendah yaitu 1 : 10,5 sehingga lebih toleran terhadap bahan bakar berkualitas lebih rendah. Kelemahannya adalah kategori masih low-MPV dan ground clearance lebih rendah hanya 18 cm. Mau naik varian? Harganya sudah lebih mahal dari Toyota Avanza 1.3 G. Mengingat Livina dan Ertiga tidak istimewa, semua mobil di pembahasan berikutnya hanya saya perbandingkan dengan Avanza.
4. Daihatsu Terios X Deluxe
Kalau Avanza dan Livina bermain di kelas LMPV sejuta umat, Terios di segmen SUV dengan pengguna yang lebih sedikit sehingga pastilah doi akan nyengir lebih lebar bersama mobil yang lebih eksklusif. Dengan ban yang lebih besar berukuran R16 dan kamera parkir, mobil ini tampak lebih gagah dan berteknologi untuk membantu pengemudinya memarkirkan mobil dengan aman tanpa perlu membuka jendela yang berarti menambah risiko.
Melibas banjir? Lebih hebat lagi karena ground clearance-nya lebih tinggi yaitu 22 cm, bandingkan dengan Avanza di 20 cm. Imbasnya, naik ke mobil ini menjadi sedikit lebih sulit dan duduk di dalamnya awal-awal terasa seperti mabuk ketinggian (itu saya lho, kalian bisa jadi tidak). Ketika pengguna mobil kecil dan pengemudi baru dengan mudah menguasai Avanza, tak semudah itu di Terios.
Satu lagi, turun kasta sedikit dari Toyota ke Daihatsu, tak apa kan masih 11-12 sebagai keluarga kembar. Harga? Sedikit lebih hemat baik manual maupun otomatis dengan diskon lebih besar, Rp207,3 juta untuk manual 5-percepatan dan Rp217,3 juta untuk otomatis 4-percepatan. Kata sales-nya di WhatsApp bisa sampai Rp9 juta. Ingat, jangan harap sporty karena ini varian terbawah jadi polosan juga tanpa konde! Okelah, mobil ini layak masuk shortlist.
5. Wuling Cortez 1.5 S
Bawa mobil seperti taksi, kurang elegan. Bawa mobil varian terbawah, terasa seperti menghina doi. Ingin mobil yang lebih jarang lagi sehingga tak tertukar dengan don juan lainnya? Ingin tampil beda?