- Statistik keberhasilan dan misi PKH ke depan
Berdasarkan data Bank Dunia pada 2012 dan 2015 serta National Bureau of Economic Research (NBER) pada 2018, stunting berkurang sekitar 23 hingga 27 persen dan masalah stunting parah berkurang sekitar 56 hingga 62 persen. P
ersentase kemiskinan juga turun dari tahun 2007 sebesar 16,58% ke 9,82% pada Maret 2018, harapannya pada 2019 ini bisa turun lagi untuk mencapai target RPJMN 2015-2019 sebesar 7 hingga 8 persen atau bahkan di bawahnya lagi.Â
Rasio kesenjangan turun, indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat, dan konsumsi rumah tangga penerima manfaat meningkat sebesar 4,8%. Ke depannya, Indonesia harus bisa menjadi negara yang maju dengan generasi penerus yang cerdas, sehat, sejahtera, dan kompetitif di kancah internasional.Â
Untuk itu, kita harus doakan supaya ke depannya kesuksesan PKH semakin baik dalam memberikan "kail", bukan memanjakan keluarga miskin dengan "ikan". Rantai kemiskinan harus kita putuskan dengan cara yang tepat untuk membentuk keluarga-keluarga mandiri di seluruh Nusantara. Mungkin? Ya.
Dari sisi finansial, lihat saja sudah berapa banyak keluarga yang melakukan graduasi dari program PKH. Misalnya saja, Ibu Heltini dari Bangka Belitung yang berhasil graduasi setelah kurang lebih dua tahun menjadi KPM melalui usaha baksonya sekaligus merenovasi rumah dan kini memeroleh keuntungan bersih harian yang cukup besar.Â
Ada lagi Ibu Ruslaini dari Aceh yang berhasil graduasi dan menjadi pengusaha fashion setelah kurang lebih lima tahun menerima bantuan PKH dengan memulai usahanya dari penjahit keliling bermodal dana bantuan.Â
Siapa lagi yang akan menyusul? Satu lagi, saya berharap lebih banyak lagi mereka yang sudah graduasi mau memberikan bantuan finansial kepada mereka yang belum tersentuh PKH dan/atau mampu berbagi pengalaman serta tips kepada keluarga yang masih belum graduasi sehingga bisa sukses bersama.
- Portal PKH Kemensos
- Kompas.com
- TribunNews
- Republika
- Pikiran Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H