Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tubuh Sehat dan Aktivitas Tak Terbatas Bersama Tolak Angin

24 Juli 2018   20:08 Diperbarui: 24 Juli 2018   21:00 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Angin, satu-satunya obat herbal dengan bahan baku dan mutu terstandarisasi yang sudah lulus uji khasiat dan uji toksisitas untuk menangani masuk angin. Gambar diunduh dari Sido Muncul Store.

Keadaan fisikmu tidak boleh membatasimu untuk melangkah. Kamu harus yakin kamu bisa dan kamu pasti bisa, Christian! Semangat!

Begitulah motivasi yang selalu diberikan seorang teman kepada saya ketika saya berpikir terlalu keras untuk menerima tawaran berpartisipasi dalam suatu kegiatan dengan alasan kesehatan. 

Sebagai pribadi dengan daya tahan tubuh yang cenderung kurang prima, mudah mengalami kelelahan, dan mudah terkena penyakit, saya harus pintar-pintar menjaga kesehatan sehingga hidup saya tetap produktif. Khususnya ketika kegiatan tersebut dilangsungkan di luar ruangan, seharian di ruangan yang dingin, dan/atau pada malam hari, saya akan berpikir lebih keras lagi untuk mengikutinya atau tidak. Selain khawatir kelelahan, risiko masuk angin pun meningkat.

Jaket ber-hoodie yang dulu sering saya andalkan untuk mencegah masuk angin dan penyakit lainnya. Gambar merupakan dokumen pribadi.
Jaket ber-hoodie yang dulu sering saya andalkan untuk mencegah masuk angin dan penyakit lainnya. Gambar merupakan dokumen pribadi.
Jika tetap "auban" alias "ngeyel", serangkaian paket lengkap : batuk, flu, demam, meriang, diare, dan sakit kepala harus siap melanda. Meski badan sudah dikerik sampai membentuk lukisan tulang ikan berwarna merah gelap di punggung dan mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah yang tidak sedikit, semua penyakit yang muncul akibat masuk angin ini tidak akan cepat sembuh begitu saja dan cukup mengganggu kegiatan saya sehari-hari.

Pokoknya, masuk angin benar-benar membuat saya kapok. Solusi pun harus dicari. Pernah saya berusaha untuk senantiasa menggunakan jaket dengan penutup kepala (hoodie) selama berada di luar ruangan atau di dalam ruangan yang dingin. Selain tidak pas untuk digunakan dalam kegiatan tertentu, pakaian tersebut juga membuat saya merasa panas dan gerah. 

Solusi lain yang pernah saya lakukan adalah mengelola waktu dengan ketat sehingga sebisa mungkin kegiatan di malam hari bisa dihindari. Ya, jika itu adalah kegiatan pribadi yang tidak bergantung pada orang lain, jika tidak?

Ketika pergi ke apotek enam tahun yang lalu, sang pemilik menyarankan saya untuk mengonsumsi produk Tolak Angin secara teratur dan memiliki persediaannya secara teratur di rumah. Melihat harganya yang terjangkau, saat itu hanya sekitar dua ribuan Rupiah per sachet, saya tertarik untuk membeli dan mencobanya. 

Kebetulan, Tolak Angin ini adalah produk herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami (adas, kayu ules, cengkeh, madu, daun cengkeh, daun mint, dan jahe) alias bebas bahan kimia sehingga aman untuk dikonsumsi secara berulang dalam jangka panjang tanpa merusak ginjal.

Pabrik Sido Muncul di Semarang yang selalu menerapkan Good Manufucturing Process untuk menjaga standar produksi dari Tolak Angin, modern dan sesuai kaidah farmasi. Gambar diunduh dari Semarangpedia.
Pabrik Sido Muncul di Semarang yang selalu menerapkan Good Manufucturing Process untuk menjaga standar produksi dari Tolak Angin, modern dan sesuai kaidah farmasi. Gambar diunduh dari Semarangpedia.
Pertama kali sebelum saya mengonsumsinya, saya sempat berpikir, apakah produk ini cukup higienis karena dikemas dalam bentuk sachet yang terbuat dari plastik? Untungnya, Sido Muncul selalu menerapkan GMP (Good Manufucturing Process) alias proses manufuktur yang baik sejak pertama kali memproduksi Tolak Angin dalam skala pabrik pada tahun 1951. Mulai saya gunting kemasannya dan saya tenggak produk ini, rasanya sangat enak dengan perpaduan rasa manis dari madu, hangat dan sedikit pedas dari jahe, serta dingin secara bersama-sama. 

Setelah mengonsumsinya secara teratur sejumlah satu sachet per hari, kemampuan saya untuk bekerja pun meningkat. Jika biasanya tubuh sudah sangat lemah di pukul 20.30 WIB, sekarang bisa diajak bekerja sedikit lebih lama sampai pukul 21.30 WIB atau lebih malam ketika sangat diperlukan. Ketika kepala terasa sangat pusing, mengonsumsi Tolak Angin mampu membuatnya kembali normal. 

Meskipun demikian, jika bisa tidur lebih cepat, tentunya saya akan memilih untuk tidur lebih cepat karena bagaimanapun juga waktu istirahat yang cukup itu sangat diperlukan. Saya tidak takut lagi masuk angin meski harus berjalan kaki di luar ruangan atau berpindah-pindah moda transportasi umum, bahkan dengan pakaian tipis sekalipun tanpa menggunakan jaket.

Ketika harus menghadiri kegiatan di luar kota yang diadakan dari pagi sampai malam dengan jam makan yang tidak teratur dan potensi tingkat stres yang tinggi, saya selalu membawa stok Tolak Angin untuk dikonsumsi sejumlah tiga sachet per hari, ketika bangun tidur, sebelum makan siang, dan sebelum makan malam. 

Tolak Angin efektif mengontrol tingkat stres dan masalah lambung yang saya miliki tidak kambuh karenanya. Melakukan hal ini terbukti membuat saya mampu bertahan dalam kondisi tersebut hingga sebelas hari ketika saya berkegiatan di sebuah hotel di pinggir pantai Kota Batam, terbalik dibandingkan pengalaman tiga tahun sebelumnya di Medan saya harus keok di hari keempat dan meminta bantuan tim medis akibat lupa mengonsumsi Tolak Angin. Tolak Angin mampu menghilangkan rasa sakit kepala yang saya miliki akibat tak terbiasa dengan angin pantai.

Berburu durian dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan biji yang kecil, cocok untuk Anda yang suka durian tetapi tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Saya bisa mendapatkannya di kampung halaman jika saya mau keluar di malam hari. Gambar merupakan dokumen pribadi yang telah diunggah di Instagram.
Berburu durian dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan biji yang kecil, cocok untuk Anda yang suka durian tetapi tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Saya bisa mendapatkannya di kampung halaman jika saya mau keluar di malam hari. Gambar merupakan dokumen pribadi yang telah diunggah di Instagram.
Ketika berlibur ke destinasi wisata dengan kesulitan mencari tempat makan yang tinggi dan/atau pesona kuliner tengah malam yang sayang untuk dilewatkan, saya selalu membawa stok Tolak Angin untuk dikonsumsi sejumlah empat sachet per hari dengan konsumsi terakhir sebelum mulai mencari jajanan malam sehingga tidak keok ketika pulang kembali ke Jakarta untuk beraktivitas. 

Misalnya saat pulang kampung ke Belitung saat liburan akhir tahun, banyak sekali rumah makan yang tutup sehingga saya harus menghabiskan waktu untuk berputar-putar sampai mendapatkan rumah makan yang buka, mulai dari merasa sedikit lapar sampai maag sangat sakit jika tidak mengonsumsi Tolak Angin. 

Saya pun tidak khawatir untuk mengonsumsi makanan yang digoreng meskipun memiliki masalah dengan tenggorokan karena Tolak Angin mampu meredakan radang tenggorokan dan membuatnya adem kembali jika saya segera mengonsumsinya setelah saya menghabiskan makanan tersebut. 

Destinasi wisata tertentu juga memiliki jarak yang cukup jauh dari rumah makan terdekat, belum lagi antrean dan waktu tunggu yang tergolong lama karena penumpukan pengunjung. Saya tidak perlu khawatir masuk angin karena rutin mengonsumsi Tolak Angin dan saya bisa pulang ke Jakarta dalam kondisi prima. Jika biasanya saya akan merasa sakit pada bagian telinga dan kepala selama berada dalam penerbangan sampai beristirahat atau membaca terasa sulit, Tolak Angin membuat saya merasa biasa saja seperti ketika saya beraktivitas atau duduk di rumah.

Sampai hari ini, saya masih teratur mengonsumsi Tolak Angin dan harganya masih tetap terjangkau seiring perjalanan waktu, sekitar tiga ribuan per sachet. 

Tidak hanya saya, teman-teman pun rutin mengonsumsinya dan kami seringkali saling meminta ketika persediaan kami habis dan kami lupa membelinya lagi. Meskipun demikian, membeli Tolak Angin itu sebenarnya tidaklah sulit, bisa dibeli di warung, minimarket, supermarket, apotek, bahkan secara daring langsung dari Sido Muncul Store.

 Tolak Angin terbukti tak hanya berkhasiat untuk menangani masuk angin, dalam kasus saya juga mampu mengendalikan tingkat stres, sakit maag, sakit kepala, radang tenggorokan, dan mabuk perjalanan. Jika hidup sehat tanpa sering masuk angin dan harus membatasi diri dalam berkegiatan itu bisa dilakukan dengan mudah dan biaya yang murah, kenapa harus mengatakan tidak? Orang pintar minum Tolak Angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun