Sepuluh tahun lalu, ketika saya mulai mengenal internet dan gaya hidup digital, saya merasa hal ini tidak ada penting-pentingnya sama sekali. Saat itu, mengakses internet masih tergolong sulit dan mahal, solusi termurah adalah pergi ke warnet dengan tarif Rp4.000 per jam. Saya melihat bahwa internet lebih banyak digunakan untuk bermain game seperti Counter Strike atau Ayodance, mengakses jejaring sosial (saat itu Friendster dan Facebook), serta mengobrol melalui Yahoo Messenger. Masih jarang ponsel yang bisa mengakses internet, jika ada pun harganya pasti selangit.
Tiga tahun kemudian, rekan-rekan mulai mengajak saya beralih ke ponsel pintar dan gaya hidup digital. Saat itu saya masih berpikir, apa-apaan ini? Paket data yang saat itu belum semurah sekarang hanya digunakan untuk ber-BBM dan ber-FB ria sepanjang hari tanpa tujuan yang jelas. Akses informasi? Toko buku banyak dan dekat, saya bisa meminjam buku, koran, atau majalah yang dijual untuk dibaca sebentar dan diambil informasinya.
Kapan beralih ke gaya hidup digital?
Lama-kelamaan, eksistensi toko buku dan segala sesuatu yang tercetak mulai sulit ditemui. Lokasinya tidak dekat dan harganya tidak murah, beli buku terus memberatkan waktu dan kantong. Belum lagi, untuk mendapatkannya harus berpindah-pindah dari satu cabang ke cabang lain. Koran? Beritanya sudah basi dan ketinggalan, jika ingin mengakses berita terbaru saya harus terhubung dengan radio atau televisi.Â
Berbagi informasi? Harus bertemu dan data tertulis disebarkan melalui kertas fotokopi. Melelahkan, membuang waktu, menguras uang. Saat itu saya mulai berpikir, mungkin waktu sudah pas untuk benar-benar beralih ke gaya hidup digital dan ini bisa sangat membantu dalam efektivitas kegiatan sehari-hari.Â
Ponsel konvensional saya tinggalkan dan beralih ke ponsel pintar dengan layanan internet. Saya mulai aktif menggunakan jejaring sosial dan surel, membaca berita melalui portal daring, mengakses informasi melalui ensiklopedia, jurnal, dan situs baca buku daring, membeli barang melalui toko daring, mengirim dokumen secara daring, semuanya memanfaatkan koneksi internet. Lama-kelamaan, saya mampu beradaptasi dan mulai terbiasa dengan kebiasaan di era milenial ini.
Berkurang? Benar, internet memungkinkan saya mengirimkan informasi dengan cepat dan kaya tanpa membebankan biaya sebesar SMS, pengiriman surat, atau panggilan telepon. Berkirim gambar, dokumen, suara, semuanya bisa dengan cepat. Kini saya tidak perlu mengisi pulsa selain untuk membayar paket kuota data dan nilainya tak sampai setengah dari pengeluaran pulsa sebelum beralih ke gaya hidup digital. Beberapa tagihan bulanan yang dulu dikirimkan ke rumah dan dikenakan biaya administrasi kini saya ubah ke bentuk digital. Saya bisa menyimpannya sepanjang masa secara gratis tanpa takut hilang atau terselip.
Live smart and fast!
Internet sangat mendukung gaya hidup yang cerdas, cepat, dan santai. Kapan pun dan di mana pun, saya bisa tetap terhubung, mendapatkan informasi, dan melakukan berbagai pekerjaan hanya dengan ponsel dan koneksi internet. Di dalam kendaraan, di atas tempat tidur, ketika baru bangun tidur, di kamar mandi, semuanya bisa hanya dalam hitungan detik atau paling lambat menit.
Penuhi hobi, isi waktu luang
Internet yang dulu saya pandang sebagai koneksi para pemalas dan menghabiskan uang kini benar-benar memberikan warna berbeda, internet yang bisa menjadikan waktu luang saya lebih bermanfaat dan bermakna. Internet membantu saya menekuni salah satu hobi, yaitu menulis.Â
Saya mendapatkan akses lebih luas kepada pengayaan materi, panduan kebahasaan, daftar kosakata, dan struktur teks sehingga tulisan yang saya buat lebih kaya dan berkualitas. Kemudahan dan kecepatan menghasilkan tulisan dengan mengetik tentunya sangat menyenangkan sehingga produktivitas saya terus meningkat. Tulisan saya ini kemudian saya bagikan ke warganet melalui blog yang saya miliki.
Harapannya, tulisan tersebut bisa memberikan manfaat dan para pembaca meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan masukan sehingga saya bisa terus meningkatkan kualitas tulisan saya.
Optimalisasi kegiatan dengan modem WiFi M5
Teknologi terus mengalami kemajuan, kecepatan internet yang dulu mentok di 2G kemudian naik ke 3G dan sekarang ada di fase 4G LTE. Ketika ponsel kita tidak kompatibel dengan koneksi yang lebih baru, kita harus melakukan upgrade perangkat atau lama-kelamaan kita akan merasakan terganggunya kinerja akibat kalah cepat terhadap para warganet lain.Â
Masalahnya, mengganti ponsel itu tidak murah dan mudah. Banyak data yang harus dipindahkan, aplikasi harus diinstal ulang, sangat melelahkan. Belum lagi jika komputer juga membutuhkan koneksi internet, harus pasang terpisah? Pengeluaran ganda. Tethering WiFi dari ponsel? Jika operatornya boleh, tentu hal ini membuat ponsel cepat panas dan baterainya menjadi boros. Jika operatornya tidak boleh, ya tidak bisa.
Untuk bisa melihat sisa kuota, masa aktif, nomor pelanggan, pengaturan modem, dan mengakses fitur-fitur bisa dilakukan dengan mengakses aplikasi MyLink atau tautan http://modem.wifi.
Berapa harganya? Hanya Rp699.000 untuk bundling dengan kuota 70GB full 4G 24 jam selama 6 bulan atau Rp999.000 untuk kuota 150GB full 4G 24 jam selama 12 bulan. Kalau dihitung-hitung, sebulannya tak sampai Rp120.000, kalau dipakai untuk serumah rasanya irit juga.
- Penggunaan modem MiFi membuat kuota data yang saya beli bisa digunakan bersamaan di laptop dan ponsel, salah satu juga bisa. Saya tidak perlu berlangganan dua kali dalam waktu yang sama. Berbagi dengan anggota rumah yang lain? Bisa juga, keren kan?
- Kapasitas baterai besar membuat saya tidak perlu tergesa-gesa mencari koneksi listrik untuk mengisi daya MiFi. Punya MiFi tetapi baterainya cepat habis? Sangat mengganggu portabilitas dan stabilitas kerja, sebentar-sebentar cek sisa baterai karena takut habis dan koneksi internetnya mati.
- Modem MiFi ini diproduksi oleh Huawei, produsen yang sudah berpengalaman memproduksi berbagai peralatan telekomunikasi berkualitas dan tahan lama. Banyak operator telekomunikasi di seluruh dunia memercayakan pelanggannya untuk menggunakan produk Huawei. Jadi, tidak sebentar-sebentar ganti modem.
- Penggunaan modem MiFi memungkinkan saya mendapatkan kecepatan internet maksimal ala 4G LTE tanpa harus mengganti perangkat ponsel yang masih mentok di jaringan 2G atau 3G. Adanya fitur USB OTG juga membuat saya tidak perlu upgrade ke ponsel yang mendukungnya dan membeli kabel pendukung.
- Jaringan LTE Advanced Smartfren dan chipset Qualcomm Snapdragon MDM9307 dalam modem, kombinasi yang pas untuk menciptakan pengalaman berinternet yang cepat dan stabil. Download, upload, chatting, streaming, tentu semuanya tidak ada error, delay, atau buffering.
- Layanan Smartfren tersedia di berbagai provinsi di Indonesia dan sinyalnya tergolong kuat sehingga kegiatan berinternet selalu optimal. Baiknya lagi, kita bisa mendapatkannya dengan harga terjangkau. Ini semua bisa terjadi karena komitmen perusahaan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas layanan tanpa memberatkan pengguna. Jujur, saya pernah menggunakan layanan Smartfren ketika masih bernama Smart melalui ponsel Haier D1200P yang dipaketkan dengan kuota 2GB selama enam bulan. Harganya murah, kuotanya besar, kecepatannya bersaing.
- Mendapatkan produk Smartfren tidaklah sulit, tersedia di mana-mana baik di toko offline maupun online.
Smart Haier D1200P. Sumber : Viva.co.id
Ingin ikut merasakan gaya hidup digital yang bermanfaat, mampu memenuhi hobi Anda, optimal, dan hemat? Gunakan modem WiFi M5 dan koneksi internet 4G LTE dari Smartfren. Smartfren, Live Smart.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H