Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hidup Bersih dan Berikan Senyummu untuk Indonesia!

14 September 2016   09:13 Diperbarui: 14 September 2016   13:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perilaku warga sekolah yang bersih akan menciptakan sekolah yang indah dan sehat, sebagaimana diunggah oleh smpduaboja.blogspot.com.

Menciptakan kehidupan budaya bersih dari sekolah

Perilaku warga sekolah yang bersih akan menciptakan sekolah yang indah dan sehat, sebagaimana diunggah oleh smpduaboja.blogspot.com.
Perilaku warga sekolah yang bersih akan menciptakan sekolah yang indah dan sehat, sebagaimana diunggah oleh smpduaboja.blogspot.com.
Sekolah harus membiasakan dengan tegas seluruh siswanya untuk hidup bersih. Guru harus memberikan teladan kepada siswanya dengan menunjukkan perilaku hidup bersih. Sekolah harus memiliki peraturan tentang kebersihan dan memberlakukannya secara konsisten kepada seluruh warga sekolah tanpa kecuali, tentunya ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung seperti washtafel dan tempat sampah. Misalnya, ketika seorang siswa didapati membuang sampah sembarangan dan dikenakan denda sebesar X, maka guru yang didapati membuang sampah sembarangan juga harus dikenakan denda sebesar X. Aturan dengan denda yang cukup besar terbilang efektif untuk menciptakan sekolah yang bersih, tetapi sayangnya justru kurang efektif dalam menciptakan kebersihan yang berbasis kesadaran. Kebersihan yang tercipta adalah kebersihan yang berbasis ketakutan.

Siswa harus memiliki kesadaran untuk mempertahankan kebersihan kelas mereka masing-masing dengan mengaktifkan jadwal piket. Kalau perlu, sekolah harus mengadakan lomba kebersihan antar kelas dengan periode penilaian sepanjang tahun, bukan penilaian yang sudah direncanakan hanya pada satu hari saja. Mengingat kebersihan adalah hal wajib, sekolah tidak perlu memberikan hadiah kepada kelas paling bersih, sebaliknya justru harus memberikan sanksi sosial kepada kelas paling kotor dengan memberikan mereka alat-alat kebersihan.

Dalam mengerjakan tugas khususnya yang berkaitan dengan tugas keterampilan, guru juga perlu memasukkan aspek penilaian berupa kebersihan selama dan setelah pengerjaan tugas kepada siswa. Tidak hanya menilai kerapian dan ketepatan tugas yang dikumpulkan, guru juga perlu menilai proses yang dilakukan oleh siswa. Maklum, siswa seringkali mengabaikan kebersihan ketika dihadapkan pada tugas yang melibatkan aksi gunting-menggunting. Jam pelajaran berikutnya tiba dan kelas penuh akan sampah.

Sama seperti pribadi dan keluarga, kebersihan sekolah adalah citra dari kedisiplinan sekolah itu sendiri sehingga sudah seharusnya sekolah memerhatikan kebersihannya.

Menciptakan kehidupan budaya bersih dalam bermasyarakat

Dalam menciptakan citra sebagai kelompok yang bersih, setiap anggota kelompok masyarakat harus berperan dalam hidup dengan budaya bersih. Mengurangi produksi sampah, membuang sampah pada tempatnya, dan bergotong royong untuk memperjuangkan lingkungan yang selalu bersih mutlak diperlukan ketika masyarakat juga bisa menjadikan sampah tertentu sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan mereka. Misalnya, masyarakat membangun UKM berbasis daur ulang sampah kertas dan botol plastik. Modalnya tidak terlalu besar dan tenaga kerjanya berasal dari masyarakat itu sendiri.

Pemimpin masyarakat dapat mengadakan lomba kebersihan dengan periode penilaian sepanjang tahun, bukan hanya pada hari tertentu di mana semua anggota bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Sama seperti lomba kebersihan di sekolah, pemenang tidak mendapatkan hadiah, justru sanksi sosial harus diberikan kepada mereka yang paling tidak bersih dengan pemberian alat-alat kebersihan. Berdasarkan pengalaman yang saya lihat, cara ini ampuh untuk membuat mereka menjadi malu dan berubah ke arah kehidupan yang bersih. Soal biaya pelaksanaan juga tergolong hemat, hanya perlu membeli sapu dan pengki saja.

Sapu dan pengki sebagai pengingat agar lebih memperhatikan kebersihan, sebagaimana diunggah oleh www.azura-zie.com.
Sapu dan pengki sebagai pengingat agar lebih memperhatikan kebersihan, sebagaimana diunggah oleh www.azura-zie.com.
Menciptakan kehidupan budaya bersih dalam berbangsa dan bernegara

Rasa nasionalisme yang tinggi dan semangat untuk menciptakan reputasi bangsa yang baik di mata dunia internasional akan mendorong warga negara untuk melakukan segala sesuatu yang baik dan positif. Ketika mereka tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan tempat tinggal mereka, maka mereka akan menciptakan Indonesia sebagai negara dengan pemukiman yang bersih. 

Ketika mereka tidak membuang sampah sembarangan di jalanan dan destinasi wisata, maka mereka berkontribusi untuk menciptakan Indonesia sebagai negara dengan destinasi wisata yang bersih dan ramah untuk kedatangan turis asing. Ketika mereka tidak membuang sampah sembarangan di saluran air, pantai, dan laut, maka mereka akan menciptakan laut Indonesia yang bersih dan bebas sampah sehingga tercipta reputasi Indonesia sebagai negara maritim di dunia dengan laut bebas sampah. Indonesia pun siap tidak hanya menjadi poros maritim dunia, melainkan menjadi teladan kebersihan di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun