Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tingkatkan Kualitas Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja Demi Indonesia Lebih Baik

2 Juli 2016   12:20 Diperbarui: 2 Juli 2016   12:36 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jangan menuntut apa yang tidak seharusnya dituntut
Seorang remaja memang seyogyanya harus memiliki kecerdasan yang cukup untuk memenuhi standar kompetensi pendidikan, memiliki sikap yang baik sesuai norma dan etika bangsa Indonesia, dan cukup mandiri untuk mengurus sebagian permasalahan dalam hidupnya sendiri. Orang tua, guru, dan kelompok lain di sekitar remaja harus terlibat aktif dalam mengupayakan sang remaja bisa memenuhi hal-hal tersebut. 

L Akan tetapi, remaja tidak memerlukan prestasi yang terlalu gemilang, selalu mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya, meraup banyak uang dan popularitas, dan masih banyak lagi sehingga hal-hal seperti ini tidak seharusnya dituntut kepada para remaja.

Sering kali terjadi perbedaan pendapat antara remaja dengan mereka yang lebih tua sehingga apabila pendapat remaja benar dan realistis maka kaum dewasa tidak seharusnya memaksakan pendapat bahkan memarahi remaja. Remaja punya konsep pemikiran dan pilihan sendiri yang bisa diterima selama hal tersebut benar dan tidak merugikan pihak mana pun. 

Apabila remaja dirampas haknya untuk mengemukakan pendapat, menentukan pilihan, dan terus dituntut, maka remaja akan kehilangan pihak yang bisa dipercaya untuk menghargai, menghormati, dan menyelesaikan masalahnya sehingga seluruh masalah akan dipendam sendiri dan pada akhirnya akan menimbulkan gangguan mental bagi si remaja.

Jangan memendam masalah sendiri
Menuntut diri sendiri terlalu tinggi dan memendam seluruh masalah untuk diselesaikan sendiri bisa mengganggu kesehatan mental remaja sehingga hal ini tidak seharusnya dilakukan. Remaja harus bisa menggunakan waktu yang ada juga untuk menikmati masa mudanya dan hal ini tak akan terulang lagi seumur hidupnya. 

Ketika memiliki masalah yang tidak bisa diselesaikan, remaja diharap tidak ambil jalan pintas dan bersedia melakukan konsultasi kepada pihak yang tepat dan bisa dipercaya. Pihak ini nantinya harus sabar dalam menampung masalah dan memberikan solusi dengan baik.

Penerimaan diri dan bersyukur
Berkaitan dengan menuntut diri, tentu kita akan bisa hidup bahagia jika kita bisa menerima apa yang ada pada diri kita dan bersyukur atas semuanya. Kita bukanlah manusia sempurna dengan kemampuan tak terbatas untuk menghadapi luasnya dunia, apalagi para remaja yang masih terus belajar dan beradaptasi. Ketika remaja mengejar hal yang lebih baik, tidak ada batas yang dapat menghentikan mereka dan gangguan mental dapat terjadi jika mereka tidak mampu melampaui kondisi yang diinginkan.

Dibutuhkan dukungan sekitar
Tindakan mencemooh, mengejek, kekerasan, dan bentuk-bentuk bullying lainnya berkontribusi cukup besar terhadap kesehatan mental remaja. Remaja akan mengalami trauma dan hal ini bisa terbawa seumur hidup bahkan mengarahkannya pada gangguan mental yang lebih jauh lagi sehingga tindakan-tindakan tersebut tidak seharusnya mereka terima. Kiranya semua pihak di sekitar remaja termasuk teman-teman, guru, dan orang tua benar-benar menerima dan menghargai keberadaannya serta terus mengawasi agar remaja diperlakukan sebagaimana mestinya.

Jauhkan dari konten yang tidak tepat

Untuk menjamin kesehatan mentalnya, remaja sebaiknya dijauhkan dari konten yang dapat merusak mental, termasuk di antaranya konten dengan muatan kekerasan dan pornografi. Mental yang sudah terkontaminasi hal-hal seperti ini dapat mendorong remaja melakukan hal yang tidak semestinya dan membahayakan lingkungan di sekitarnya, termasuk di antaranya pemerkosaan sebagai tindakan kriminalitas yang merampas masa depan korbannya.

Mari kita bergandengan tangan membangun kualitas kesehatan reproduksi dan mental remaja bersama-sama demi Indonesia yang lebih baik. Kita tentu tak ingin akan ada korban-korban berikutnya, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun