Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Online, Solusi Cerdaskan Indonesia Tanpa Batas di Era MEA

20 Mei 2016   18:28 Diperbarui: 20 Mei 2016   18:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman merasakan sensasi edukasi online

Saya sudah mencoba menggunakan program edukasi online ini. Pelajaran diberikan melalui teks, gambar, audio, dan video. Diskusi antar sesama pelajar dilakukan dengan program live chat dan terdapat evaluasi akhir pelajaran di mana saya dapat mengukur tingkat pemahaman saya terhadap materi yang baru dipelajari. Semua ini memungkinkan para pelajar online memahami materi dengan lebih cepat dan terpadu dari rumah masing-masing secara gratis.

Hanya saja, untuk mendapatkan pengalaman terbaik, saya tidak menyarankan Anda menggunakan mobile internet dengan kuota. Internet broadband dengan kuota tanpa batas, jaringan stabil, dan kecepatan tinggi memberikan pengalaman edukasi online yang benar-benar nyaman.

Edukasi online yang memandirikan

Setelah menyelesaikan pendidikan formal hingga jenjang perkuliahan, bukan berarti kegiatan pendidikan otomatis berakhir dalam kehidupan individu. Individu sudah bisa hidup lebih mandiri secara finansial dengan mendapatkan pendapatan dari kerjanya sendiri, namun bukan berarti individu tidak perlu berkembang. Akan lebih baik jika individu mampu memandirikan dirinya lebih baik lagi dan juga menyediakan lapangan kerja bagi mereka di lingkungan sekitarnya dengan menjadi wirausaha. Di era teknologi modern seperti sekarang, HarukaEdu memahami kebutuhan edukasi untuk membentuk seseorang berjiwa technopreneurship.

Kuliah online

Salah satu indikator kualitas dan daya saing seorang individu adalah pendidikan. Di Indonesia, penting sekali untuk mendapatkan gelar Sarjana dengan alasan : persyaratan pekerjaan, gaji lebih tinggi, dan prospek besar untuk jenjang jabatan. Menjadikan masyarakat Indonesia sebagai individu berkualitas dan berdaya saing kini bukan lagi hal yang berat untuk diwujudkan. 

Dulu, sebagian orang tidak bisa kuliah karena batasan waktu dan tempat, harus bekerja dari pagi hingga sore hari dan sudah lelah jika harus melanjutkan aktivitas dengan kuliah. Jarak dari kantor ke universitas terdekat pun cukup jauh. Tidak bekerja berarti tidak punya pendapatan dan tidak bisa membiayai hidup. Hanya itu saja? Tidak. Kursi universitas terbatas. Pada tahun 2010, universitas hanya berhasil menyerap 40 persen calon mahasiswa yang mendaftar. Kekurangan pengajar berkualitas yang mampu mengajar banyak mahasiswa di luar Jawa.

Sebelumnya, batasan seperti ini menyebabkan rendahnya kualifikasi pekerja Indonesia. Data BPS pada tahun 2013 menunjukkan hanya 7 persen dari mereka bergelar Sarjana dan 28 persen hanya lulusan SMA. Wah, kita bisa semakin tidak kompetitif dong di era MEA? Tenang, batasan ini tidak perlu lagi untuk dihadapi sejak HarukaEdu bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi untuk menyelenggarakan perkuliahan online jenjang Sarjana (S1) dan Master (S2), di mana program ini cocok untuk mereka yang bekerja. 

Hal ini didukung oleh Permendikbud RI Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh. Universitas perlu bekerja sama dengan perusahaan independen untuk alasan : finansial, SDM, kualitas infrastruktur IT, dan membelah fokus sistem pendidikan. Universitas yang bekerja sama dengan pihak HarukaEdu antara lain :

  • LSPR - Online MA in Education
  • UWIN - Kuliah Online S1 Manajemen
  • STIE Indonesia - Kuliah Online S1 Akuntansi

Selain itu, ketika mereka harus mengikuti program kedinasan di luar kota, mereka tidak perlu berhenti kuliah. Pertanyaannya, apakah mereka mau? Berdasarkan hasil survei internal pihak HarukaEdu terhadap 1.256 dewasa di Jakarta pada tahun 2013, dapat dilihat bahwa.

  • 70 persen berniat melanjutkan pendidikan mereka.
  • 65 persen berniat tetap melakukannya meskipun dalam kerja penuh waktu.
  • 54 persen berniat mengambilnya melalui program kuliah online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun