Mohon tunggu...
Meta Maftuhah
Meta Maftuhah Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan UMKM dan survey sosial ekonomi yang senang menulis blog.

Visit my blog : http://www.ceumeta.com Contact : meta.maftuhah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Masihkah Koperasi Dibutuhkan di Era Milenial?

23 Juni 2018   12:55 Diperbarui: 12 Juli 2019   18:05 4870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: ewaldoreisamaral.wordpress.com)

Bagi generasi milenial, mengumpulkan 20 orang dengan visi misi yang sama tidak mudah. Belum lagi harus menyediakan simpanan pokok dan wajib. "Tanpa ijin juga usaha jalan. Kan bisa online", komentar seorang wirausaha baru. 

(WJS Marketing Cooperative)
(WJS Marketing Cooperative)
Re-branding Koperasi

Tidak cukup digitalisasi untuk melakukan re-branding koperasi. Tingginya persaingan membuat koperasi harus memiliki layanan yang khas ,unik dan spesifik.

Di jasa pembiayaan, ada fintech yang sudah sangat siap. Di bisnis retail, serbuan minimarket berjaringan terus menggurita. Kepemilikan koperasi dapat menjadi penawaran. Sehingga yang perlu ditekankan adalah bagaimana anggota dapat loyal pada koperasi.

Untuk anggota lama, tidak sulit mengikat loyalitas anggota. Tapi untuk menjaring anggota baru terlebih generasi Y dan Z, hitungannya harus jelas. "Apa untungnya buat saya?" Pertanyaan yang selalu muncul saat mengajak generasi milenial menjadi anggota 

Melakukan re-branding koperasi tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi dengan bisnis model dan rencana bisnis yang matang, bukan tidak mustahil koperasi bisa jaya kembali.

Jika ingin menarik anggota milenial, model bisnis koperasi pun perlu dibuat kekinian. Komunikasi dan layanan cukup menggunakan aplikasi, mau mengadu bisa lewat Twitter atau fasilitas chat. Admin yang rajin menyapa para anggota. Plus berbagai pelatihan lewat grup untuk membuat anggota semakin cerdas. 

Saat ini koperasi Wirausaha Jabar Sejahtera di Bandung sedang mengarah ke sana. Tidak cukup dengan web, anggota menuntut adanya aplikasi untuk mempermudah layanan dan komunikasi.

Memang membutuhkan investasi yang tidak murah. Tapi jika yang mengadakan adalah koperasi, ditanggung bersama, semua menjadi terjangkau.

Sebuah upaya untuk mencapai mimpi menjaring anggota ribuan dan dapat menjadi koperasi pemasaran yang mendunia. Mimpi yang harus mulai dirancang oleh koperasi, untuk menjadi besar, profesional dan go global.

Jika Ace Hardware sudah ada di Indonesia, melalui koperasi, produk Indonesia dapat dipakai konsumen seluruh dunia. Sebuah mimpi yang pasti harus terus diupayakan. Supaya Indonesia tidak hanya sekedar pasar tapi juga penyedia barang dan jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun