Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh semua negara di dunia. Permasalahan terbesar yang sedang dihadapi yaitu terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini berasal dari emisi gas buang kegiatan industri dan kendaraan bermotor. Gas rumah kaca bisa ditembus cahaya matahari, tetapi menahan panas matahari sehingga tak bisa lepas kembali ke luar angkasa.
Emisi gas rumaah kaca mengalami kenaikan 70 % antara 1970 hingga 2004 (NOAA). Konsentrasi gas CO2 di atmosfer menjadi jauh lebih tinggi daripada kadar alaminya dalam 650 ribu tahun terakhir. Rata-rata temperatur global telah naik 0, 72 °C dalam 100 tahun terakhir. Kenaikan itu sejalan dengan naiknya air laut rata-rata 0, 175 cm setiap tahun sejak 1961.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling berkontribusi terhadap permasalahan lingkungan di dunia. Indonesia sempat dinobatkan sebagai Negara yang paling cepat dalam penggundulan hutannya. Data statistik menunjukkan bahwa luas hutan di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 1950 sampai tahun 2005. Luas Penetapan Kawasan Hutan oleh Departemen Kehutanan Tahun Luas (Hektar) pada tahun 1950 berjumlah 162,0 juta ha, sedangkan pada tahun 2005 berjumlah 93,92 juta ha.
Untuk menjawab permasalahan yang sudah di ungkap di atas, sebuah inovasi dan solusi cerdas adalah jawaban yang tepat yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sebuah bangsa yang dianggap maju adalah bangsa yang mempunyai masyarakat dengan kemampuan intelektualitas tinggi. Universitas adalah ujung tombak bagi negara maju dalam menghasilkan pemikiran atau teknologi baru untuk menjawab permasalahan lingkungan yang terjadi pada saat ini.
Indonesia mempunyai perguruan tinggi (universitas) baik negeri ataupun swasta dengan jumlah sebanyak 3.141. Jumlah mahasiswa di Indonesia pada tahun 2011 berjumlah sebanyak 4,8 juta (Kompas, 26 Maret 2011). Maka dari itu, Indonesia mempunyai aset besar dalam menyiapkan generasi selanjutnya yang mempunyai wawasan baru untuk memperbaiki permasalahan lingkungan yang akan terus dikaji dalam beberapa tahun ke depan.
Sebuah perguruan tinggi (universitas) mempunyai sejumlah mahasiswa ‘hebat’ yang akan berperan dalam memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi pada saat ini. Seorang mahasiswa akan berperan sebagai pemimpin negara di masa depan. Seorang pemimpin yang baik yaitu memiliki sudut pandang baru dalam memperhatikan kondisi lingkungan dan mempunyai inovasi dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang akan mengancam kehidupan manusia di permukaan bumi.
Isu terbaru mengenai gerakan mahasiswa di bidang kepedulian terhadap lingkungan yaitu terbentuknya Forum Kampus Hijau Indonesia (FKHI), yang befungsi sebagai forum bersama untuk mengkampanyekan kampus yang berwawasan lingkungan (Eco-Campus). Tujuan yang ingin dicapai dalam gerakan kampanye ini yaitu mewujudkan sebuah perguruan tinggi (universitas) yang dapat memberikan contoh kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas berwawasan lingkungan (Green Lifestyle) di kehidupan sehari-hari.
Salah satu aktivitas rutin yang dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi (universitas) yaitu penerimaan mahasiswa baru dan adanya pengenalan (orientasi) tentang fasilitas, sistem pembelajaran dan aktivitas ekstrakulikuler. Kegiatan tersebut dibantu oleh mahasiswa senior yang sudah tergabung dalam beberapa organisasi yang akan mengenalkan semua hal tentang aktivitas di kampus. Mahasiswa baru akan mengikuti serangkaian kegiatan selama kurang lebih 7 hari dan mengikuti peraturan yang sudah ditentukan oleh mahasiswa senior.
Namun apakah pengenalan (orientasi) yang dilakukan selama ini sudah memberikan manfaat lebih kepada mahasiswa baru? Apalagi kegiatan yang diikuti mahasiswa baru sebagian besar membuat suasana menjadi lebih ‘membosankan’. Mahasiswa baru belum mendapatkan hal baru dimana mahasiswa akan mendapatkan inspirasi untuk menciptakan inovasi berupa pemikiran dan teknologi.
Untuk mewujudkan kampus yang berwawasan lingkungan (Eco-Campus), maka mahasiswa baru harus dikenalkan dengan Green Attitude atau Green Lifestyle. Pengenalan (orientasi) bukan menjadi ajang senioritas atau mengenalkan fasilitas kampus, sistem pembelajaran dan aktivitas ekstrakulikuler saja. Akan tetapi, pengenalan (orientasi) dapat memberikan wawasan baru kepada mahasiswa baru untuk bersikap ramah lingkungan di lingkungan kampus dan dapat menyalakan inisiatif baru untuk menemukan solusi cerdas dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi pada saat ini.
Green Orientation for New Student in University
Green Orientation yaitu pengenalan (orientasi) yang mengenalkan tentang wawasan ramah lingkungan atau sikap peduli terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi pada saat ini. Green Orientation menjadi langkah pertama untuk merealisasikan kurikulum ramah lingkungan dimana mahasiswa akan melakukan diskusi rutin mengenai isu-isu pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hasil yang akan dicapai dari kurikulum ramah lingkungan yaitu terciptanya penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan Earth Skill Education, Conservation, Green Energy, dan Recycling.