Mohon tunggu...
Memei Landak
Memei Landak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kurindu

18 Maret 2016   13:34 Diperbarui: 18 Maret 2016   13:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secercah sinar menyeruak dari balik jendela, seolah menyapa
Ku sibakkan tirai, seperti menyambut
Seketika saling bertemu, bertatap
Aku menatap mu, pun kau menatapku

Ramah, hangat dan lembut
Siapa mampu menolak ?

Sedikit demi sedikit ku relakan menghiasi seisi ruang
Terbayang, betapa bahagia hari-hari seperti ini ?
Sekadar menyapa, menyambut dan memberi senyum

Tak terbendung pendar-pendar sinarmu menerangi, menghiasi
Menjadi pelita ditengah gulita,
melodi dikala sunyi

Ah, sorot itu
Terpancar dari tatap bulatmu, membuatku semakin rindu,
Terlebih senyum berpendarmu itu, saat menyapaku
Selalu

Namun
Perlahan kau beranjak keperaduan
Membawa sinarmu yang masih kurindu

Semakin meredup, redup, lalu menghilang
Meninggalkanku yang masih terpesona, terlena

Kau tahu betapa sulit aku lewati saat-saat seperti ini?
Berbeda denganmu yang mampu berpijar dalam kegelapan

Tanpamu, siapa aku ?
Sebuah titik yang hilang 

ditelan kepekatan 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun