Tiap malam sebelum tidur, Tjiptadinata dan Roselina beserta putranya selalu berdoa kepada Tuhan. Memohonkan kekuatan agar mampu tabah menjalani semuanya, dan agar diberikan jalan untuk mengubah nasib.
Suatu waktu Tjiptadinata bertemu teman lamanya yang bernama Samsuar.
Samsuar adalah pemilik CV Taman Sari yang bergerak di bidang ekspor biji kopi. Sedari lama Samsuar pernah mengajak Tjipta untuk datang ke kantornya.Â
Tapi Tjiptadinata enggan datang ke kantor Samsuar karena ada perasaan trauma kepada kawan.
Tjiptadinata pernah merasakan pengalaman pahit mengunjungi rumah teman, hanya dilayani sambil berdiri.
Belum lima menit berbicara temannya langsung melihat ke jam tangannya sambil berkata, "Aduh,maaf ya, saya harus pergi, ada janji penting."
Pernah ke rumah teman yang lain, malahan Tjipta mendengar temannya berkata kepada pembantunya, "Bilang saja saya lagi tidur."
Berulangkali mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan, Tjiptadinata sampai berjanji pada diri se diri untuk tidak lagi mengunjungi tempat temannya hingga kelak nanti sukses.
Ternyata, sift Samsuar tidak sama dengan teman Tjiptadinata yang lain. Ketika bertemu lagi, Samsuar agak memaksa mengajak Tjipta  untuk singgah ke kantor.
Akhirnya suatu sore Tjiptadinata datang ke kantor Samsuar. Setelah bertanya tentang kehidupan Tjipta, kemudian Samsuar bicara to the point, "Mau nggak saya ajak untuk berdagang?"
"Mau "jawab Tjiptadinata singkat dan mantap, "tapi saya tidak punya modal"