Persaingan sengit pemanjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, dengan jagoan USA, Samuel Watson, dalam pertandingan adu kecepatan Olimpiade Paris, sesuai perkiraan awal penggemar panjat tebing.
Veddriq dan Leonardo adalah pemanjat tebing speed paling beken saat ini. Mereka ibarat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di dunia sepak bola, selalu membuat rekor baru mencengangkan di setiap kompetisi yang mereka ikuti.
Veddriq Leonardo membuat debut internasional di bulan April 2018 pada ajang seri Piala Dunia Moskow, dan langsung sukses menjadi juara ketiga.
Karier Veddriq Leonardo berkembang pesat dengan menjadi pemenang pertama Kejuaraan Asia pada bulan November 2019. Saat itu Veddriq sudah membuat waktu secepat 5.406 detik.
Nama Veddriq Leonardo mulai beken ketika menjadi juara dan membuat rekor dunia baru 5.20 detik ketika tampil di seri Piala Dunia Salt Lake City pada bulan Mei 2021.Â
Padahal saat itu Veddriq baru comeback, usai vakum bertanding selama setahun lebih karena pandemi.
Kegemilangan prestasi Veddriq Leonardo berlanjut di Seri Piala Dunia Villars, Swiss, dua bulan kemudian dengan menjadi juara pertama.
Veddriq Leonardo kemudian juara lagi di seri Piala Dunia Seoul 2022 dan 2023, Piala Dunia Salt Lake City 2022 dan 2023, World Games Birmingham 2022, NEOM IFSC Masters 2023, dan Olympics Qualifier Series Shanghai 2024.
Samuel Watson baru mengikuti ajang internasional sejak dua tahun silam. Dia memenangkan gelar juara pertamanya pada seri Piala Dunia Edinburgh di bulan September 2022.
Prestasi Samuel Watson tidak terlalu bagus di seri Piala Dunia Panjat Tebing sepanjang 2023. Namun dia berhasil meraih emas dalam Pan American Games di Santiago Chile yang membawanya lolos ke Olimpiade Paris.
Prestasi Samuel Watson melejit tinggi di tahun 2024. Diawali menjadi runner-up Piala Dunia Wujiang pada bulan April dengan membuat waktu terbaik 4.79 detik di sesi seleksi ranking yang menjadi rekor dunia terbaru.
Samuel Watson sebulan berselang juara Piala Dunia Salt Lake City, lalu kembali menjadi pemenang di Piala Dunia Charmonix pada bulan Juli.
Serunya Tensi Persaingan Veddriq dan Watson di Olimpiade
Rekor baru olimpiade 4,92 detik dibuat Veddriq pada penampilan pertama seleksi peringkat di lane B heat 5.Â
Tak lama kemudian Amir Maimuratov memperbarui rekor baru olimpiade jadi 4,89 detik. Samuel Watson membuat waktu terbaik 4,91 detik di sesi penentuan peringkat.
Veddriq Leonardo tampil menggila di penampilan keduanya pada lane B heat 12. Veddriq menyamai rekor dunia 4.79 detik milik Samuel Watson.Â
Pemanjat tebing Indonesia lainnya, Rahmad Adi Mulyono, tampil cukup baik membuat waktu 5,07 di kesempatan pertama seleksi ranking pada lane B.Â
Sayangnya Rahmad melakukan kesalahan fatal false start di kesempatan kedua pada lane A. Sehingga Rahmad Adi Mulyono catatan waktunya dihapus, sehingga menjadi urutan terakhir di seleksi ranking.
Akibatnya Rahmad Adi Mulyono harus bertemu dengan Veddriq Leonardo di sesi eliminasi awal.Â
Hal yang sangat disayangkan, karena Rahmad Adi Mulyono satu dari hanya 5 pemanjat tebing peserta lomba speed Olimpiade Paris 2024 yang pernah membuat waktu di bawah 5 detikÂ
Veddriq Leonardo kemudian membuat waktu 4,98 detik di babak eliminasi, unggul atas Rahmad Adi Mulyono yang finis dengan waktu 5,13 detik.
Setelahnya Amir Maimuratov tampil gemilang dengan waktu 4,94 detik menyingkirkan Joshua Bruyns.Â
Beberapa saat kemudian Samuel Watson memberikan sinyal bahwa dirinya salah kandidat kuat peraih emas olimpiade.Â
Watson membuat rekor dunia baru secepat 4.75 detik saat menyingkirkan rekan senegaranya Zachary Hammer di sesi eliminasi.
Kemudian berturut-turut Matteo Zurloni, Wu Peng, Julian David, dan Bassa Mawem yang memenangkan babak eliminasi sekaligus memastikan lolos ke perempat final.
Reza Alipour Shenazandifard mendapatkan keberuntungan lolos ke perempat final, karena waktunya yang terbaik di seleksi peringkat dari semua peserta yang kalah di babak eliminasi.
Braket fase knock-out menjadi menarik, karena tiga pemanjat tebing tercepat di dunia saat ini, Veddriq, Watson, dan Maimuratov, terhindar satu sama lain di perempat final.Â
- Samuel Watson (USA) vs. Julian David (Selandia Baru)
- Wu Peng (China) vs. Matteo Zurloni (Italia)
- Veddriq Leonardo (Indonesia) vs. Bassa Mawem (Prancis)
- Amir Maimuratov (Kazakhstan) vs. Reza Alipour Shenazandifard (Iran)
Samuel Watson jika tak melakukan false start, akan relatif mudah mengalahkan Julian David di perempat finalÂ
Watson dua kali membuat waktu di bawah 5 detik di sesi awal Olimpiade Paris, sedangkan rekor waktu terbaik Julian David hanya 5,20 detik ketika mengalahkan Reza Alipour di babak eliminasi.
Duel Wu Peng dan Matteo Zurloni bakal seimbang. Zurloni membuat waktu fantastis 4.94 detik di sesi penentuan peringkat.
Sedangkan Wu Peng waktu terbaiknya 5,00 detik di fase eliminasi. Namun Wu Peng belum memperlihatkan penampilan terbaiknya, seperti ketika membuat waktu 4.91 detik di Piala Dunia Wujiang empat bulan lalu.
Veddriq Leonardo di atas kertas akan mudah mengalahkan Bassa Mawem yang baru membuat rekor waktu terbaik 5,16 detik di Olimpiade Paris.Â
Namun satu hal yang patut menjadi perhatian Veddriq adalah dukungan dari belasan ribu penonton Prancis kepada Bassa.Â
Reza Alipour beberapa tahun lalu adalah salah satu pemanjat tebing tercepat di dunia. Namun kini Amir Maimuratov adalah salah satu yang paling cepat. Amir berulang kali membuat waktu di bawah 5 detik dalam dua bulan terakhir.
Samuel Watson versus Wu Peng, Veddriq Leonardo kontra Amir Maimuratov, adalah skenario ideal semifinal Olimpiade Paris 2024. Sulit untuk menentukan siapa yang akan menang.
Jika mengacu pada hasil babak awal di Olimpiade 2024, maka duel Samuel Watson dan Veddriq Leonardo adalah final ideal. Keduanya sama-sama mencapai limit rekor dunia.Â
Veddriq Leonardo menjadi juara Olimpiade Paris 2024 adalah harapan besar bersama masyarakat Indonesia. Semoga terjadi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H