Sayangnya, Sutarjo Sugiarto kalah 1-6, 2-6, 2-6, di babak kedua kualifikasi Wimbledon 1970 melawan petenis Amerika, Dick Bohrnstedt.Â
Petenis tunggal putra Indonesia lainnya, Atet Wijono, juga tampil di babak kualifikasi Wimbledon 1970.
Namun, Atet Wijono langsung kalah 1-6, 3-6, 1-6, di babak pertama kualifikasi melawan petenis Australia, John Bartlett.
Atet Wijono dan rekannya, Gondo Widjojo, mendapat kesempatan tampil di babak kualifikasi Wimbledon 1971. Namun keduanya langsung tersingkir di babak pertama.
Atet Wijono kalah 4-6, 2-6, 3-6, melawan pemain dari Italia, Corraido Barazzutti.Â
Gondo Widjojo takluk 6-2, 3-6, 6-4, 4-6, 4-6, melawan pemain Australia, Andrew Rae.
30 tahun kemudian baru ada lagi petenis tunggal putra Indonesia yang tampil di Wimbledon, yaitu Suwandi SalimÂ
Suwandi berhasil memenangkan pertandingan babak pertama kualifikasi Wimbledon 2001, mengungguli petenis Ceko, Jan Herrnych, dengan skor 6-1, 6-7 (3-7), 6-3.
Suwandi gagal melaju ke babak utama Wimbledon karena di babak kedua kualifikasi kalah 4-6, 4-6, oleh petenis Afrika Selatan, Justin Bower.
Christopher Rungkat petenis putra Indonesia terakhir yang main di Wimbledon.