Liep Tjiauw Tan menuai kemenangan di babak pertama Wimbledon 1953. Menang 6-4, 5-7, 1-6, 6-3, 6-2, atas petenis Sri Lanka, Douglas Herman Scharenguivel.
Pada babak kedua, Little Tan tak kuasa menghadapi petenis top dunia asal Belgia, Philippe Washer. Liep Tjiauw Tan kalah 0-6, 3-6, 3-6.
Little Tan kemudian tampil di babak pertama Wimbledon 1955. Sayangnya langsung kalah 2-6, 5-7, 6-4, 2-6, melawan pemain Austria, Hans Riedl.
Petenis asal Bandung, Ketje Soedarsono, tampil di babak pertama kualifikasi tunggal putra Wimbledon 1955. Namun, Ketje langsung kalah 4-6, 0-6, 4-6, melawan pemain tuan rumah, Eddie Ford.
Ketje Soedarsono berduet pula dengan Liep Tjiauw Tan di Wimbledon 1955. Tapi mereka langsung kalah di pertandingan ketuga kualifikasi ganda putra.Â
Ketje/Tan di babak kualifikasi sempat menang lawan Geoff Emmett/JS Ross dan Gordon Mudge/PT Vercueil. Lalu kalah oleh Reg Kaley/Francis Wallis.
Ada empat petenis tunggal putra Indonesia lainnya yang pernah tampil dalam pertandingan kualifikasi Wimbledon, namun gagal melangkah ke babak utama.Â
Sutarjo Sugiarto memenangkan pertandingan babak pertama kualifikasi Wimbledon tahun 1970.Â
Tiga tahun sebelumnya Sutarjo Sugiarto kalah lawan petenis Jamaika, Lance Lumsden, di babak pertama kualifikasi Wimbledon.
Sutarjo Sugiarto mengalahkan petenis tuan rumah Inggris, Geoffrey Bluett, dalam pertarungan lima set yang berkedudukan 6-8, 2-6, 6-2 6-3, 6-0.