Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Rekor Kecepatan Fantastis Veddriq Leonardo di Piala Dunia Panjat Tebing Seoul, Desak Made Raih Perunggu

29 April 2023   04:31 Diperbarui: 29 April 2023   05:02 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veddriq Leonardo/ foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis

Pemanjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo sukses menjadi juara seri Piala Dunia kategori speed di Seoul, dan berhasil pula membuat rekor baru dengan  kecepatan fantastis di bawah 5 detik hingga tiga kali. 

Veddriq Leonardo membuat sejarah sebagai pemanjat tebing pertama di dunia yang membuat hasil di bawah 5 detik dalam kategori Speed, ketika di babak kualifikasi membuat waktu 4,98 detik.

Waktu 4,98 detik yang dibuat Veddriq memperbarui rekor lama 5,00 detik yang dibuat sesama pemanjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, pada tanggal 8 Juli 2022 di seri Piala Dunia Chamonix, Prancis.

Ada empat pemanjat tebing putra Indonesia lainnya yang ikut lomba kecepatan di seri Piala Dunia 2023 Seoul, Korea Selatan.

Hasil di babak kualifikasi, Aspar membuat waktu 5,22 detik, Rahmad Adi Mulyono 5,239 detik. Zaenal Arifin meraih waktu 5,43 detik. Pemegang rekor dunia, Kiromal Katibin, hanya.bisa membuat waktu 5,71 detik. 

Kiromal memang sedang mengalami cedera di pergelangan tangan. Kiromal Katibin dan Zaenal Arifin gagal melaju ke babak 16 besar.

Veddriq Leonardo masih yang tercepat di babak 16 besar. Namun waktunya hanya 5,19 detik yang disamai oleh pesaing dari China, Wu Peng.

Aspar membuat waktu 5,23 detik di fase 16 besar, dan lolos ke babak berikutnya. Sedangkan Rahmad Adi Mulyono hanya membuat capaian 5,29 detik sehingga tersingkir dari persaingan. 

Rekor baru dunia berhasil dibuat lagi oleh Veddriq Leonardo pada babak perempat final, secepat 4,90 detik. Pesaing Veddriq di babak ini hanya mampu mencapai waktu di atas 5 detik. Termasuk Aspar yang gagal ke semifinal karena hanya membuat waktu 5,24 detik.

Catatan waktu Veddriq Leonardo sedikit menurun di semifinal, tapi masih sukses di bawah lima detik, yaitu 4,93 detik. 

Pada babak final, kecepatan Veddriq Leonardo hanya 5,01 detik. Namun sudah cukup untuk membawanya menjadi pemenang Piala Dunia di Seoul, karena lawannya dari China, Long Jinbao, membuat waktu 5,12 detik.

Medali perunggu direbut pemanjat tebing China, Wang Shinxang, yang di pertandingan  perebutan tempat ketiga menang atas rekan senegaranya, Long Jianguo.

Peraih medali Piala Dunia Panjat Tebing speed putra 2003 di Seoul/Foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis 
Peraih medali Piala Dunia Panjat Tebing speed putra 2003 di Seoul/Foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis 

Bagi Veddriq Leonardo ini adalah gelar juara kelimanya di seri Piala Dunia IFSC (International Federation Sport Climbing) kategori Speed. 

Pemanjat tebing berusia 26 tahun asal Pontianak tersebut sebelumnya juara Piala Dunia Speed di Salt Lake City tahun 2021 dan 2022.

Juara seri Piala Dunia di Villars Swiss tahun 2021, dan juara Piala Dunia Seoul tahun 2022 lalu. Veddriq juga juara di ajang World Games pada bulan Juli 2022 di Birmingham, USA.

Tak lama lagi Veddriq Leonardo dan pemanjat tebing Indonesia lainnya berkesempatan untuk kembali juara pada seri Piala Dunia yang akan berlangsung di Jakarta, tanggal 6 dan 7 Mei 2023.

Aleksandra Miroslaw Empat Kali Rekor Dunia Speed Putri

Pemecahan rekor dunia kecepatan panjat tebing, empat kali dibuat oleh atlet wanita asal Polandia, Aleksandra Miroslaw.

Aleksandra Miroslaw/ foto: Olympics.org
Aleksandra Miroslaw/ foto: Olympics.org

Aleksandra Miroslaw di babak kualifikasi membuat waktu 6,461 detik di jalur B. Dan catatan waktu 6,378 di jalur A. 

Hasil di kualifikasi itu memperbaiki rekor dunia lama speed putri 6,53 detik yang dibuat Aleksandra Miroslaw pada bulan Mei 2022 di seri Piala Dunia Salt Lake City.

Wakil Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, membuat waktu tercepat keempat di kualifikasi. Desak membuat waktu 6,745 di jalur A, dan 6,802 detik di jalur B..

Foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis 
Foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis 

Pemanjat putri Indonesia lainnya, Rajiah Sallsabilla, tercepat nomor tujuh di kualifikasi. Rajiah di jalur A buat waktu 6,908 detik. Dan 7,173 detik di jalur B.

Di babak 16 besar, perolehan waktu terbaik dibuat oleh Miroslaw, secepat 6,56 detik. Made membuat waktu 7,12 detik. Sedangkan Rajiah Sallsabilla secepat 7,10 detik.

Kecepatan Aleksandra Miroslaw bertambah di perempat final menjadi 6,38 detik. Desak juga semakin cepat dengan waktu 6,69 detik.

Rajiah Sallsabilla yang membuat waktu 6,76 detik di perempat final, tak berhasil ke babak empat besar.

Desak Made harus mengakui kehebatan Aleksandra Miroslaw di babak semifinal. Miroslaw kembali membuat rekor baru dunia secepat 6,35 detik. Sedangkan Desak buat waktu 6,58 detik. 

Rekor dunia masih belum berhenti diperbaiki oleh Miroslaw. Waktu 6,25 detik sukses diraih oleh Aleksandra Miroslaw di final untuk mengalahkan rekan senegaranya, Natalia Kalucka.

Made Rita Kusuma Dewi Desak berhasil membawa pulang medali perunggu setelah di perebutan tempat ketiga membuat waktu 6,60 detik. Sedangkan lawannya asal Polandia, Aleksandra Kalucka, hanya secepat 6,71 detik.

Peraih medali Piala Dunia Panjat Tebing speed putri 2003 di Seoul/Foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis 
Peraih medali Piala Dunia Panjat Tebing speed putri 2003 di Seoul/Foto: ifsc-climbing.org- Dimitri Tosidis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun