Hingga pada satu titik lokasi, ada pertigaan jalan yang terdapat tugu persis di depan kantor Koramil.Â
Saya menghentikan sebentar kendaraan saya di dekat tugu. Dan melihat ada penanda arah jalan menuju pantai Tanjung Kait.
Saya lalu memutuskan mencari warung makan di sekitar tugu. Lapar, susah lewat jam 12 belas siang. Saya akhirnya masuk ke salah satu rumah makan Padang.Â
Saya kepada pelayan rumah makan sempat bertanya, itu tugu apa? Dijawab, tugu peringatan Otto Iskandar Dinata (Otista).Â
Saya heran, karena seingat saya Otista adalah pahlawan nasional dari Bandung, tapi mengapa tugu penghormatan kepada pahlawan berjuluk "Si Jalak Harupat" itu ada di Banten?
Kelak saya tahu setelah searching di google, kalau Otto Iskandar Dinata secara tragis meninggal dihabisi oleh kawanan penjahat di sekitar pantai Tanjung Kait, Mauk.
Sehabis makan siang saya melanjutkan perjalanan mengarah ke Tanjung Kait. Infrastruktur jalan di sana cukup mulus sewaktu saya lewati.Â
Sekitar dua kilometer lebih dari tugu Otista, saya melihat plang nama di depan gerbang besar dekat jalan raya desa Ketapang. Terpampang di sana "Taman Mangrove"
Kemudian saya memutuskan masuk ke kawasan Taman Mangrove desa Ketapang setelah membayar tiket masuk dan tiket parkir kendaraan.