Pada masa Nidji mulai tenar, cara menikmati musik sedang beralih dari pita kaset ke bentuk CD/VCD, MP3, dan RBT (Ring Back Tone).
Lagu-lagu di album perdana Nidji, 'Hapus Aku', "Sudah", 'Disco Lazy Time", 'Kau dan Aku", "Child", wara-wiri di chart teratas tv, radio, serta majalah musik saat itu.
Corak musik British Pop yang dimainkan Nidji memang sedang digandrungi oleh anak muda masa itu.Â
Banyak orang yang menghubung-hubungkan musik Nidji dengan Coldplay atau The Killers yang popularitasnya sedang nge-hits di era pertengahan 2000an.
Musik yang segar dan asyik buat dinikmati, ditambah vokal unik Giring yang aksi panggungnya nyentrik, membuat popularitas Nidji melambung tinggi.
Gaya Giring dengan ciri khas rambut kribo dan memakai syal menjadi trend, dan diikuti oleh banyak anak muda.
Nidji seketika menjadi band papan atas nasional, bersaing dengan Peterpan, ADA Band, Ungu, Keris Patih, dan Radja.
Nidji salah satu band yang hampir selalu ada di setiap pementasan musik sekolah atau kampus yang sedang menjamur waktu ituÂ
Kesuksesan album perdana Nidji membuat pihak Musica merilis ulang Breakthru' ke dalam versi bahasa Inggris, dengan penambahan satu lagu baru bercorak elektronik berjudul "Heaven".