Syukurlah, mbak Widha Karina berhasil melewati masa-masa berat terserang virus mematikan. Dia sudah bisa aktif kembali bekerja.Â
Namun, dia masih merasa sedih akan kondisi dunia akibat diterjang pandemi. Itu diungkapkannya dalam puisi berjudul "Tuhan, Kami Kehabisan Kata-kata untuk Berdoa."
Sebagai pengawas utama konten di Kompasiana, mbak Widha pastinya paham betul bagaimana dinamika yang terjadi di sini.
Gadis penyuka sejarah yang pernah meraih penghargaan akting di teater tersebut membuat dua artikel serius di bulan Oktober terkait Kompasiana dan Kompasianer.
Judul artikel serius yang diterbitkan Widha Karina adalah "Ekosistem Kompasiana dalam Kedinamisan Ruang Digital", dan "Memahami Motivasi Membuat Konten dan Ragam Implikasinya."
Nilai rapor tahunan yang saya berikan adalah 9 kepada mbak Widha. Nilai tinggi tersebut karena postingan anyar yang dibuatnya mendapatkan keterbacaan yang besar, dapat banyak vote dan komentar.Â
Dia juga rajin membalas komentar yang masuk. Selain itu, mbak Widha membuat postingan berdasar pengalaman pribadi yang sangat berguna buat khalayak umum. Contoh ideal postingan seorang blogger.
Kaleidoskop dan Rapor Tahunan Kevin Anandhika Legionardo
Di beranda akun papa muda yang menjabat sebagai "Community & Product Superintendent" di Kompasiana ini terpajang tagline "Full Time Family Man."
Jadi sangat dimaklumi kalau dua postingan yang dibuat mas Kevin di tahun 2021 topiknya mengenai keluarga.Â
"Bocil yang Sudah Bisa Diajak Nge-Vlog di Taman Safari Indonesia" dan "Lika-liku Cari ART, dari Minta Rumah Komplek Sampai Seleb Tiktok"Â adalah judul dua postingan terbaru mas Kevin.