Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Kompasianer Memeriahkan Channel Resmi Olimpiade

8 Agustus 2021   18:30 Diperbarui: 8 Agustus 2021   18:46 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar channel YouTube Olympic

Tiga pekan lalu Kompasiana ikut menyemarakkan multi event olahraga akbar Olimpiade Tokyo dengan menjadikannya sebagai 'Topik Pilihan'.

Para penulis Kompasiana yang akrab dijuluki Kompasianer merespon dengan membuat beragam artikel menarik seputar Olimpiade 2020. Sebagian besar membahas tentang kiprah atlet bulu tangkis Indonesia. 

Semarak olimpiade di Kompasiana tahun ini mengingatkan saya akan kejadian seru beberapa tahun lalu. Yaitu momen saat Kompasianer masuk channel YouTube resmi olimpiade. 

KOMPASIANER NONGOL SATU VIDEO BARENG LEGENDA BADMINTON 

Lima tahun silam, tepatnya tanggal 18 Juni 2016, paguyuban Kompasianer Penggemar Olahraga (KOPROL) menggelar pertemuan NGOPLAH (Ngobrol Palmerah). 

Tempat pertemuan di ruang meeting Gedung Kompas, Palmerah. Saat itu sedang dalam suasana bulan Ramadhan, sehingga sekalian digelar kegiatan berbuka puasa. 

Tema NGOPLAH yang diadakan KOPROL saat itu adalah 'Menangkap Momen dan Euforia Event Olahraga'. 

Saya sendiri saat itu menjadi moderator acara.

Wartawan senior yang juga presenter olahraga, Jalu  Wisnu Wirajati, berkenan hadir sebagai nara sumber ahli. 

Mbak Yayat yang pada saat itu rajin membuat artikel mengenai MotoGP didaulat juga sebagai pembicara. 

Yayat beberapa bulan kemudian terpilih menjadi Kompasianer of The Year. 

Acara dibantu banyak oleh admin Kompasiana, mas Kevin, yang menyediakan proyektor buat menampilkan slide. 

Admin lainnya, mbak Nindy dan Widha Karina, membantu sediakan konsumsi buat buka puasa. 

Sehari sebelum kegiatan NGOPLAH digelar, saya dihubungi mbak Yayat bahwa ada rombongan jurnalis dari Singapura ingin ikut nimbrung bersama Kompasianer. 

Tangkapan layar channel YouTube Olympic
Tangkapan layar channel YouTube Olympic

Saat itu mereka memperkenalkan diri dari tim liputan Channel News Asia. Salah satu anggota liputan saat itu sangat ngetop di Twitter memakai akun 'Smes Nyangkut'.

Tim liputan Channel News Asia ternyata betah merekam kegiatan NGOPLAH Kompasianer yang berlangsung hampir dua jam. 

LIHAT SAJA 

REPORTASE NGOPLAH KOPROL

Seusai diskusi NGOPLAH, tim liputan dari Singapura mewawancarai satu-satu Kompasianer yang ada di sana, ditanyai tanggapan kami mengenai badminton Indonesia. 

Saya sempat diwawancarai selama 5 menit, mengungkapkan bahwa sempat membenci bulu tangkis karena kejadian di Olimpiade 2012. 

Saya bisa cinta kembali badminton sejak Hendra/Ahsan juara dunia tahun 2015 di Jakarta. 

Untuk memperlihatkan bahwa saya sangat menyukai bulu tangkis, saya saat itu sengaja memakai t-shirt yang ada tulisan 'badminton'.

Tangkapan layar channel YouTube Olympic
Tangkapan layar channel YouTube Olympic

T-shirt itu hadiah dari mantan juara dunia ganda putra asal Korsel, Koo Sung Hyun, saat saya menjumpainya di mix zone Kejuaraan Dunia 2015.

Dua bulan setelah acara NGOPLAH bareng Kompasianer Penggemar Olahraga, duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses merebut medali emas di Olimpiade Rio De Janeiro.

Saya sempat sekali menanyakan bagaimana hasil wawancara kepada Mbak Smes Nyangkut. Dia menjawab, "sabar saja, mas."

Seiring waktu bergulir, saya sudah mulai lupa dengan wawancara dengan Channel News Asia.

Hingga akhirnya satu setengah tahun kemudian mendadak mbak Yayat memberikan kabar, bahwa temannya melihat dia muncul di channel resmi olimpiade.

Saya langsung meluncur ke link video yang dikirimkan Yayat. Saya tersenyum setelah  menyaksikan. Potongan wawancara saya kena sunting. 

Untungnya masih ada kelihatan penampakan saya sepersekian detik di video olimpiade itu  Ha ha ha ha. 

Tapi, saya ikut bangga melihat beberapa teman Kompasianer hasil wawancaranya masih muncul cukup lama di channel resmi olimpiade tersebut. Ada bung Charles Emanuel, bung Billy, mbak Maria Etha dan Yayat. 

Hasil wawancara para Kompasianer ternyata dimasukkan dalam program video Channel Olimpiade yang membahas tentang kecintaan rakyat Indonesia terhadap bulu tangkis.

Tangkapan layar channel YouTube Olympic
Tangkapan layar channel YouTube Olympic

Di tayangan video itu tampil pula para legenda bulu tangkis, yaitu Susi Susanti, Alan Budikusuma, Christian Hadinata, dan Ricky Subagdja.

Christian Hadinata sempat berbicara sejenak bagaimana proses pemain muda dilatih hingga bisa menjadi pemain top dunia.

Tangkapan layar channel YouTube Olympic
Tangkapan layar channel YouTube Olympic

Kiprah gemilang Greysia Polii yang saat itu telah memenangkan emas Asian Games juga dimasukkan dalam video berdurasi 20an menit.

Greyesia Polii seperti yang kita ketahui bersama baru saja menjadi pemenang emas olimpiade.

Bagaimana penampilan Kompasianer ikut hadir memeriahkan video channel resmi olimpiade yang berjudul "The Secret behind Indonesia's Undying Love Badminton' bisa anda saksikan di link berikut, 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun