Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Terwujud Impian Rungkat Tampil di Babak Utama Grand Slam

28 Mei 2019   11:35 Diperbarui: 12 Oktober 2023   08:49 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christopher Rungkat pernah jadi juara junior Grand Slam French Open tahun 2008 [foto: itftennis.com]

Tenis pernah menjadi olahraga primadona di Indonesia pada era 1980-an hingga pertengahan 2000-an. Pada masa itu prestasi mengagumkan dibuat oleh petenis Indonesia di berbagai ajang internasional. 

Beberapa nama petenis beken Indonesia pada era 1980-an hingga pertengahan 2000-an adalah Yayuk Basuki, Suharyadi, Yustedjo Tarik, Bonit Wiryawan, Winne Prakusya dan Angelique Widjaja. 

Popularitas tenis menurun di nusantara seiring pudarnya prestasi petenis Indonesia pasca pensiunnya Winne dan Angelique.  

Beberapa petenis muda Indonesia sempat membuat prestasi mengagumkan di ajang internasional pasca era Winne Prakusya dan Angelique Widjaja. Christopher Rungkat pernah bersama pasangannya Henri Kontinen menjadi juara ganda putra kategori junior turnamen Grand Slam French Open tahun 2008. Tami Grende juara kategori junior turnamen Grand Slam Wimbledon tahun 2014. 

Namun, petenis muda Indonesia kesulitan bersaing di kancah internasional begitu memasuki kategori senior. Alasan utamanya, petenis Indonesia kesulitan mendapatkan dana sponsor untuk membantu mereka ikuti rangkaian turnamen di luar negeri.

Hingga akhirnya pada gelaran Asian Games 2018, prestasi luar biasa dibuat oleh pasangan Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi yang meraih medali emas nomor ganda campuran. Prestasi luar biasa tersebut menjadi momentum buat Christopher Rungkat yang kariernya kemudian berkembang pesat.

Setelah sukses meraih medali emas Asian Games, Rungkat pernah mengungkapkan ke berbagai media bahwa dirinya memendam ambisi ingin tampil di babak utama turnamen Grand Slam. Dia menargetkan untuk bisa tampil di French Open dan US Open tahun 2019. 

Rungkat dan Aldila Sutjiadi merebut medali emas Asian Games 2018 [foto: antaranews.com]
Rungkat dan Aldila Sutjiadi merebut medali emas Asian Games 2018 [foto: antaranews.com]

Berbekal bonus hadiah 1,5 miliar rupiah hasil meraih emas Asian Games, Christopher Rungkat punya modal untuk aktif mengikuti rangkaian turnamen Association of Tennis Professionals (ATP). 

Berkat kerja kerasnya meraih berbagai prestasi bagus di rangkaian turnamen ATP, Christopher Rungkat sekarang sukses merengkuh posisi di ranking 75 ATP kategori ganda. Rungkat juga berhasil mewujudkan impiannya tampil di babak utama Grand Slam.

BACA JUGA
Christopher Rungkat dan Beatrice Gumulya Juara di Asia Timur

Christopher Rungkat bersama pasangannya asal Taiwan, Hsieh Cheng-peng, hari ini (28/5) akan tampil di babak pertama ganda putra Grand Slam French Open 2019. 

Hsieh Cheng-peng/Christopher Rungkat pada babak pertama ganda putra Grand Slam French Open 2019 dijadwalkan bertanding menghadapi unggulan ke-16, Austin Krajicek/Artem Sitak. Mereka akan bertanding di court 5 Stade Roland Garros tempat berlangsungnya Grand Slam French Open.

Christopher Rungkat/Hsieh Cheng-pheng (sisi kanan net) saat tampil di final Sofia Open 2019 ATP Tour 250 (foto: atptour.com)
Christopher Rungkat/Hsieh Cheng-pheng (sisi kanan net) saat tampil di final Sofia Open 2019 ATP Tour 250 (foto: atptour.com)

Keberhasilan Christopher Rungkat tampil di babak utama French Open 2019 merupakan prestasi yang membanggakan buat Indonesia. Karena hampir 50 tahun lamanya tak ada petenis putra Indonesia yang tampil di babak utama Grand Slam.

LIHAT DI SINI JADWAL LENGKAP PERTANDINGAN BABAK 1 GANDA PUTRA GRAND SLAM FRENCH OPEN 2019

Petenis putra Indonesia terakhir yang tembus babak utama Grand Slam adalah Gondo Widjdojo dan Atet Wijono. Mereka tampil di French Open dan US Open tahun 1971.

Christopher Rungkat punya potensi untuk membuat prestasi bagus di French Open 2019 karena dirinya tak asing dengan Stade Roland Garros. Tadi saya sebutkan, Rungkat merupakan juara junior ganda putra French Open tahun 2008 bersama rekan duetnya Henri Kontinen. 

Berarti butuh waktu 11 tahun lamanya bagi Rungkat untuk mewujudkan impian untuk tampil kembali di Stade Roland Garros, setelah menjadi juara kategori junior. Sangat terlambat memang, karena Henri Kontinen petenis asal Finlandia partner Rungkat saat junior kariernya berkembang pesat.

Henri Kontinen pernah menjadi petenis ganda putra ranking 1 dunia ATP. Kontinen juga pernah menjadi juara kategori senior Grand Slam Australian Open tahun 2017 dan Wimbledon tahun 2016.

Walau telat tampil di Grand Slam, kesuksesan Rungkat menembus babak pertama French Open 2019 patut disyukuri, karena ini bisa menjadi pemicu bagi petenis Indonesia lainnya untuk berusaha lolos ke turnamen Grand Slam pada masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun