Nama Lalu Muhammad Zohri sedang viral karena prestasi fenomenalnya menjadi juara dunia junior lari 100 meter. Kesuksesan Zohri mencuatkan optimisme bahwa Indonesia punya potensi besar untuk berprestasi tingggi di cabang atletik Asian Games 2018.
Pada masa lampau, atlet atletik Indonesia sangat disegani di kawasan Asia. Â Prestasi atletik Indonesia di Asian Games sudah mentereng sejak puluhan tahun lalu. Â
Hingga Asian Games 2014, sudah 4 emas, 1 perak, 14 perunggu disumbangkan oleh para atlet atletik Indonesia. Jumlah medali yang diraih atletik Indonesia di Asian Games hanya kalah banyak dari raihan atlet bulu tangkis dan tenis.
6 Medali Perunggu di Era Awal Asian GamesÂ
Medali pertama yang direbut kontingen Indonesia di ajang Asian Games berasal dari atletik. Dalam Asian Games I di New Delhi tahun 1951, sebanyak 5 perunggu direbut oleh atlet Indonesia yang semuanya berasal dari atletik.Â
Hendrasin Hendramiharja melompat jangkit sejauh 14,24 meter, Maram Sudarmodjo melompat jauh 1,89 meter, AF Matulessy melempar lembing sejauh 48,99 meter, Annie Salamun melempar cakram hingga 25,43 meter.Â
Sedangkan kuartet Darwati, Lie Djiang Neo, Triwulan dan Suriowati berlari kencang dalam waktu 54,4 detik di nomor estafet 4x100 meter. Hasil yang mereka raih tersebut menghasilkan 5 perunggu buat Indonesia di Asian Games tahun 1951.Â
Tujuh tahun berselang, Karnah Soekarta merebut satu medali perunggu buat Indonesia dari atletik Asian Games di Tokyo. Karnah Soekarta melempar lembing dengan jarak 45,03 meter.
Sarengat Super Star Indonesia di Gelanggang Atletik Asian Games 1962
Mohammad Sarengat jadi super star di gelanggang atletik saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu Mohammad Sarengat meraih 2 medali emas dan 1 perunggu dalam nomor lari pendek.Â
M.Sarengat memenangkan emas lari 100 meter setelah di final mencatatkan waktu 10,74 detik. Di final lari gawang 110 meter, Sarengat berlari sangat kencang paling depan dengan pencapaian waktu 14,42 yang memecahkan rekor lama Asian Games. Dalam final lari 200 meter, sprinter kelahiran Banyumas tersebut menempati peringkat ketiga setelah meraih waktu 21,65 detik.
Kejayaan Mohammad Sarengat membuat gempar. Dalam reportase yang ditulis oleh Harian Merdeka, Sarengat disebut  sebagai orang yang pantang menyerah dan membuat nama Indonesia menjulang  tinggi di kancah internasional.
Gurnam Singh, atlet keturunan India asal Medan yang saat bertanding memakai turban di kepala, merebut perunggu nomor lari jarak jauh 10000 meter.Â
Pelari putri Soewatini mendapat perunggu lari jarak menengah 800 meter. Kuartet sprinter putri Soeratmi, Ernawati, W.Tomasoa dan Wiewiek Mahwijar berhasil meraih perunggu lari estafet 4 x 100 meter.
Tradisi Emas Dikembalikan oleh Atlet Wanita IndonesiaÂ
Sprinter putri Carolina Rieuwpassa sempat membuat pencapaian gemilang di Asian Games tahun 1970 dengan meraih dua medali perunggu pada nomor lari 100 dan 200 meter. Empat tahun sebelumnya, kuartet sprinter Soepardi, Agus Sugiri, Bambang Wahjudi, Jootje Pesak Oroh, merebut perak lari estafet 4 x 100 meter putra.
Pasca kejayaan Sarengat, emas Asian Games dari cabor atletik akhirnya bisa direbut kembali oleh Indonesia setelah menanti selama 36 tahun. Supriati Sutono mengembalikan tradisi emas atletik Indonesia di Asian Games 1998. Saat itu Supriati Sutono memenangkan final lari jarak jauh 5000 meter dengan catatan waktu 15 menit 54,45 detik.Â
Maria Natalia Londa sukses merebut emas lompat jauh di Asian Games 2014 yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan. Di final, Maria Londa melompat sejauh 6,55 meter. Keberhasilan Maria Natalia Londa merebut emas diluardugaan banyak pihak, karena pesaingnya adalah pelompat jauh wakil tuan rumah Jung Soon-ok yang merupakan juara Asian Games tahun 2010.Â
BACA JUGA: PROFIL MARIA NATALIA LONDAÂ
Bukan perkara mudah buat atlet atletik Indonesia untuk meraih medali emas di Asian Games 2018. Atlet-atlet elit dunia yang berasal dari China, Jepang, Qatar, Kazakhstan dan Bahrain, menjadi lawan terkuat bagi atlet Indonesia.Â
Potensi Indonesia meraih medali emas di gelanggang atletik Asian Games ada di nomor lari estafet 4x100 meter. Keberadaan Lalu Muhammad Zohri di nomor ini bisa mempertebal kans Indonesia menjadi juara.
Maria Natalia Londa juga berpotensi untuk meraih kembali medali emas lompat jauh. Eki Febri Ekawati juga berpeluang menjadi pemenang tolak peluru putri di Asian Games 2018. Eki Febri Ekawati merupakan peraih medali emas tolak peluru putri di SEA Games 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H