Penumpang di deretan kursi bagian belakang terlihat ramai, kursi hampir penuh. Saya memasukkan dua tas kecil ke dalam bagasi kabin sebelum duduk. Kemudian ponsel saya switch ke flight mode.
Membawa ponsel ke dalam kabin pesawat memang diperbolehkan, namun dikondisikan flight mode agar tidak mengganggu sinyal frekuensi di sekitar bandara yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan. Dalam pasal 306 UU Penerbangan tegas disebutkan bahwa “setiap orang dilarang menggunakan frekuensi radio yang secara langsung atau tidak langsung mengganggu keselamatan penerbangan.”Barangsiapa yang melanggar aturan ini dapat dituntut maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp100 juta.
Kalau kamu kebetulan lihat ada penumpang lain sedang sembunyi-sembunyi online pakai ponsel, mending kamu langsung beritahukan kepada pramugari yang bertugas. Kalau kamu diamkan bisa berakibat fatal buat keselamatan semua penumpang.
Saya sedikit lega mengetahui tak ada penumpang lain di deretan kursi saya, ini artinya saya bebas selonjorkan kaki dan tangan ke samping. Di seberang deretan kursi saya, ada seorang wanita cantik yang saya kenali sebagai pemain sinetron. Di sampingnya ada dua orang lelaki muda berperawakan mirip orang Korea. Beberapa menit berselang terdengar suara pilot memperkenalkan diri dan memberitahukan kondisi cuaca cerah.
Beberapa pramugari sambil berdiri menyiapkan alat-alat keselamatan penerbangan, lalu mendemonstrasikan cara penggunaannya di depan penumpang. Memperagakan safety demonstration adalah suatu kewajiban dalam prosedur keselamatan penerbangan yang telah ditentukan dalam aturan keselamatan penerbangan nasional dan organisasi penerbangan sipil internasional (International Civil Aviation Organisation/ICAO).
Saya menyimak safety demonstration yang diperagakan di aisle (lorong pesawat) karena hal ini sangat penting sebagai pengingat bagi diri sendiri apabila penerbangan berada dalam situasi darurat. Saya jadi diingatkan kembali bagaimana memakai seat belt yang tepat, di mana posisi pelampung, di mana letak emergency exit, dan sebagainya. Selain itu, saya menyimak karena pramugarinya manis mirip Laudya Cynthia Bella... he he he.
Memasuki satu jam di udara, seorang pramugari mendadak berjalan cepat dari arah belakang menuju ke bagian depan pesawat. Pramugari tersebut lantas menginformasikan agar semua penumpang segera memakai kembali sabuk pengaman masing-masing, karena si burung besi bakal melintasi jalur yang cuacanya buruk.
Tak lama setelah pengumuman, penerangan di kabin menjadi temaram. Saya berdoa- dan mungkin penumpang lainnya- situasi dapat terkendali oleh pilot dan co-pilot. Selang beberapa saat, pesawat terasa agak terguncang. Keadaan kembali normal tanpa guncangan setelah sekitar 5 menitan. Alhamdullilah.
Safe Landing, Enjoyed My Flight