Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menghitung Peluang Calon Juara All England 2017

12 Maret 2017   10:57 Diperbarui: 13 Maret 2017   00:00 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

16 pemain siap tampil dalam final All England Open 2017 setelah mereka memenangkan pertandingan semifinal malam tadi. Tiongkok mengirimkan tiga wakil di final All England tahun ini, yakni pemain tunggal putra Shi Yuqi, ganda putra Li Junhui/Liu Yuchen, serta pasangan putri Lu Kai/Huang Yaqiong. Malaysia punya dua wakil di final, yakni pemain veteran putra Lee Chong Wei, serta ganda campuran Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Harapan Indonesia untuk merebut gelar juara All England Open 2017 terjaga lewat pasangan putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Pasangan putri Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen jadi satu-satunya wakil dari benua Eropa yang tampil di final All England Open 2017.
Bagaimana peluang para calon juara All England 2017 dalam pertandingan final nanti? Mari kita simak hitung-hitungan kekuatan masing-masing finalis.

FINAL GANDA CAMPURAN

Pertandingan final ganda campuran mempertemukan unggulan ke-5 Lu Kai/Huang Yaqiong dengan unggulan ke-6 Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Rekor pertemuan Lu Kai/Huang Yaqiong unggul telak 3-0.

Chan Peng Soon/Goh Liu Yingversus Lu Kai/Huang Yaqiong/ foto mix from bwfbadminton.com
Chan Peng Soon/Goh Liu Yingversus Lu Kai/Huang Yaqiong/ foto mix from bwfbadminton.com
Perjalanan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying ke final All England 2017 lebih mulus dibandingkan duet Lu Kai/Huang Yaqiong. Pasangan Chan/Goh hanya sekali kehilangan set saat menghadapi Zhang Nan/Li Yinhui di babak kedua. Sementara Lu/Huang selalu main tiga set sejak babak kedua hingga semifinal. Lu Kai/Huang Yaqiong hanya sekali tidak kehilangan set saat menghadapi pasangan Indonesia, Annisa Saufika/Alfian Eko Prasetyo di babak pertama.
Sepanjang karir berduet bersama, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying belum pernah menjadi juara turnamen elit level Super Series/Super Series Premier. Ganda Malaysia tersebut masih mentok sebagai runner up. Pasca sukses meraih medali perak Olimpiade 2016 Brasil, prestasi Chan/Goh cenderung menurun. Sebelum mencapai final All England 2017, Chan/Goh terakhir kali tampil dalam turnamen German Open dan hanya sampai ke babak perempat final.

Prestasi Lu Kai/Huang Yaqiong sedang menjulang tinggi dalam setahun belakangan. Pasangan Tiongkok ini berhasil merebut dua gelar juara turnamen Super Series pada tahun 2016 lalu di turnamen India Open dan Australian Open. Sebelum tampil di All England, beberapa hari lalu Lu/Huang menjadi runner up turnamen German Open Grand Prix Gold.

Setelah menghitung kondisi terkini dan rekor pertemuan, Lu Kai/Huang Yaqiong lebih berpeluang menjadi juara All England Open 2017. Namun, faktor stamina yang terkuras karena sering main tiga set di pertandingan-pertandingan sebelumnya, bakal menjadi kendala utama bagi pasangan Tiongkok ini dalam persaingan menghadapi Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

FINAL TUNGGAL PUTRA

Duel klasik antara pemain kawakan gagal terwujud di final tunggal putra setelah pemain veteran Lin Dan kalah lawan sesama pemain China, Shi Yuqi. Di partai puncak nanti Shi Yuqi bakal menghadapi pemain gaek Malaysia, Lee Chong Wei. LCW lolos ke final usai menaklukkan Chou Tien Chen.

Lee Chong Wei vs Shi Yuqi/ foto mix from bwfbadminton.com
Lee Chong Wei vs Shi Yuqi/ foto mix from bwfbadminton.com
Shi Yuqi punya potensi untuk mencetak sejarah meraih gelar perdana di All England. Shi Yuqi belum pernah kehilangan set dalam perjalanan ke final. Stamina Shi Yuqi yang masih berusia 21 tahun pastinya lebih fit dibandingkan LCW yang kini telah 34 tahun. Belum lagi stamina LCW terkuras setelah menjalani pertarungan tiga set lawan Chou Tien Chen di semifinal. Selain itu, Shi Yuqi punya mental juara di turnamen level atas. Bulan Oktober 2016 lalu, Shi Yuqi mampu menjadi juara turnamen French Open Super Series.  

Secara pengalaman dan peringkat dunia saat ini, Lee Chong Wei mutlak lebih unggul dibandingkan Shi Yuqi. Belum lagi rekor pertemuan LCW unggul 2-0 atas Shi Yuqi, Lee Chong Wei mempunyai kans cukup besar untuk meraih gelar juara keempatnya di All England.

FINAL GANDA PUTRI

Final ganda putri mempertemukan pasangan gaek Denmark Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen dengan duet asal Korea Selatan, Chang Ye Na/Lee So Hee. Rekor pertemuan Chang/Lee unggul tipis 2-1 atas Kamilla/Christinna.

Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen vs Chang Ye Na/Lee So Hee/ foto mix from bwfbadminton.com
Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen vs Chang Ye Na/Lee So Hee/ foto mix from bwfbadminton.com
Pasangan Kamilla/Christinna sedang berupaya menjadi wakil benua Eropa pertama yang menjadi juara ganda putri All England setelah 36 tahun. Ganda putri dari benua Eropa yang terakhir kali menjuarai All England adalah duet pemain tuan rumah Inggris, Nora Perry/Jane Webster pada tahun 1981 silam.
Sedangkan Chang Ye Na/Lee So Hee bakal berupaya mengembalikan kejayaan Korea Selatan yang telah 4 tahun hampa juara di All England Open. Pemain Korea Selatan terakhir yang menjuarai All England adalah ganda putra Jung Jae-sung/Lee Yong-dae.

Prestasi kedua pasangan sedang bagus dalam beberapa bulan terakhir. Pasca meraih medali perak Olimpiade 2016 Rio De Janeiro, Christinna/Kamilla berhasil meraih juara turnamen Japan Open Super Series, Hong Kong Open Super Series, Syed Modi Grand Prix Gold. Sedangkan Chang/Lee setelah Olimpiade Rio membuat prestasi juara di China Open Super Series Premier dan jadi runner up French Open Super Series.

Menghitung kondisi terkini dan rekor pertemuan, kekuatan finalis ganda putri sangat seimbang. Kedua pasangan sama-sama belum pernah kehilangan set dalam perjalanan ke final. Saya prediksi pertandingan final Denmark Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen versus Chang Ye Na/Lee So Hee bakal berlangsung selama tiga set. 

FINAL TUNGGAL PUTRI

Final tunggal putri mempertemukan unggulan pertama Tai Tzu Ying dengan unggulan kelima Ratchanok Intanon. Di semifinal Tai Tzu Ying menyingkirkan pemain Korea Selatan, Sung Ji Hyun, lewat pertarungan sengit tiga set. Sedangkan Ratchanok lolos ke final setelah menumbangkan pemain Jepang, Akane Yamaguchi.

Tai Tzu Ying vs Ratchanok Intanon/ foto mix from allenglandbadminton.com
Tai Tzu Ying vs Ratchanok Intanon/ foto mix from allenglandbadminton.com
Tai sudah sering berjumpa dengan Ratchanok, rekor pertemuan Ratchanok unggul tipis 7-6. Bagi Ratchanok Intanon ini merupakan final keduanya di All England Open. Sebelumnya Ratchanok pernah lolos ke final All England Open tahun 2013, namun waktu itu dia kalah lawan Tine Baun. Sedangkan Tai Tzu Ying mencatatkan sejarah sebagai pemain Taiwan pertama yang mampu lolos ke final All England.

Tai Tzu Ying sama sekali belum pernah kehilangan set dalam perjalanan ke final All England 2017. Sedangkan Ratchanok sempat main tiga set saat berduel dengan Carolina Marin di perempat final.

Tai Tzu Ying dan Ratchanok Intanon mendapatkan hasil sama yang tidak mengenakkan di Olimpiade Rio, tersingkir di babak 16 besar. Tai mampu bangkit setelahnya dengan menjuarai Hong Kong Open SS dan Dubai World Super Series Finals yang membawanya menjadi peringkat 1 dunia tunggal putri. Sedangkan prestasi Ratchanok menurun anjlok pasca Olimpiade Rio, hasil terbaiknya hanya babak perempat final Japan Open sebelum sekarang lolos ke final All England. Memperhitungkan berbagai hal ini, Tai Tzu Ying punya kans lebih besar untuk menjadi pemenang partai final All England.

FINAL GANDA PUTRA

Peluang Indonesia untuk meraih gelar juara All England Open 2017 terjaga setelah pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di semifinal melewati hadangan ganda Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding. Lewat pertarungan seru dan sengit selama 69 menit, Marcus/Kevin mengungguli duo Mads dengan skor 19-21 21-13 21-17.

Di partai final All England Open 2017, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menghadapi ganda Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen. Sebelumnya kedua pasangan pernah sekali berjumpa dalam pertandingan semifinal turnamen Vietnam Open tahun 2015. Saat itu duet Li/Liu unggul dalam pertarungan ketat tiga set 15-21 23-21 21-18.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Li Junhui/Liu Yuchen/ foto: zimbio.com
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Li Junhui/Liu Yuchen/ foto: zimbio.com
Prestasi Marcus/Kevin memang sedang hebat-hebatnya dalam setahun terakhir. Ganda muda Indonesia tersebut sepanjang tahun 2016 lalu mampu meraih tiga gelar juara di turnamen elit China Open Super Series Premier, Australian Open Super Series, dan India Open Super Series. Sedangkan  Li Junhui/Liu Yuchen meraih juara dalam ajang Japan Open Super Series.

Setelah melihat bagaimana cara Marcus/Kevin mengalahkan pasangan Denmark di semifinal, saya optimis pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bakal mampu mengatasi perlawanan Li Junhui/Liu Yuchen. 

Pertandingan final All England Open 2017 yang berlangsung di Barclaycard Arena Birmingham, bisa anda saksikan langsung melalui siaran Kompas TV, malam nanti mulai pukul 19:00 WIB. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun