Atletik salah satu olahraga tertua di dunia yang selalu dipertandingkan sejak olimpiade edisi perdana tahun 1896. Atletik merupakan olahraga bergengsi di negara-negara yang maju olahraganya, semisal Amerika Serikat, China, Jerman, Britania Raya, Prancis, Russia, Australia.Â
Bagi negara-negara yang maju olahraganya, atletik dijadikan sebagai target penyumbang medali dalam event multi sport, karena atletik menyediakan berlimpah medali. Di Olimpiade tahun ini atletik menyediakan 47 medali emas, paling banyak di antara cabang olahraga lain.
Sayangnya, sekarang ini atletik tidak populer di Indonesia. Padahal pada masa lampau beberapa atlet Indonesia pernah membuat prestasi besar dalam kancah atletik internasional.Â
Maram Sudarmodjo sempat harum dalam kancah atletik internasional. Maram Sudarmodjo berhasil menembus final nomor lompat tinggi, saat Indonesia pertama kali tampil di olimpiade tahun 1952 Helsinki. Maram Sudarmodjo satu-satunya atlet dari kawasan Asia yang mampu melompat setinggi 1,80 meter lebih.Â
Mohammad Yuhdi Wijaya Purnomo pernah membuat geger kancah atletik di Olimpiade 1984 Los Angeles. Purnomo mencatatkan sejarah sebagai sprinter Asia pertama yang masuk semifinal lari 100 meter Olimpiade. Prestasi Purnomo disamai oleh Mardi Lestari dalam Olimpiade 1988 Seoul.Â
Saat ini Indonesia punya atlet berbakat besar yang berpotensi membuat prestasi bagus di Olimpiade Rio De Janeiro. Namanya Maria Natalia Londa, pelompat jauh wanita asal Kintamani Bali.Â
MARIA LONDA TERBAIK ASIA, BERTEKAD RAIH MEDALI OLIMPIADE
Tanggal 29 September 2014 jadi hari yang membanggakan bagi dunia atletik Indonesia. Maria Natalia Londa diluardugaan berhasil merebut medali emas Asian Games. Maria Londa meraih emas Asian Games setelah melakukan lompatan sejauh 6,55 meter.Â
Emas yang direngkuh Maria Londa tersebut merupakan medali emas atletik Asian Games pertama Indonesia sejak tahun 1998. Setelah Supriyati Sutono meraih medali emas lari 5000 meter di Asian Games 1998, tak ada lagi medali Asian Games yang diraih atlet Indonesia dalam gelanggang atletik.
Prestasi gemilang Maria Londa di Asian Games 2014 berlanjut setahun kemudian dalam event SEA Games. Maria Londa berhasil meraih dua emas sekaligus, dalam nomor lompat jauh dan loncat jangkit. Maria Londa berhasil melompat sejauh 6,70 meter dalam event lompat jauh. Jangkauan lompatan itu membawa Maria Londa lolos ke Olimpiade 2016 Rio De Janeiro.
Beberapa bulan terakhir, Maria Londa berlatih intensif di Bali dalam bimbingan pelatih  I Ketut Pageh. Dalam masa persiapannya jelang tampil di Rio De Janeiro, Maria Londa diberikan fasilitas trek sintetis buat latihan melompat. Berkat dukungan tempat latihan memadai berkualitas internasional, Maria Londa semakin terpicu untuk membuat prestasi. Maria Londa bertekad raih medali olimpiade.Â
Jika Maria Natalia Londa mampu memperbaiki rekor lompatan terbaiknya yang sejauh 6,70 meter, paling tidak Maria berpotensi besar masuk babak final olimpiade. Sebagai perbandingan, ada dua atlet lompat jauh putri masuk final dalam Kejuaraan Dunia Atletik tahun 2015 setelah melompat sejauh 6,68 meter di babak penyisihan.Â
WANITA PERTAMA PEMBAWA BENDERA INDONESIA di PEMBUKAAN OLIMPIADE
Maria Londa mendapatkan kesempatan istimewa sebelum tampil dalam gelanggang atletik olimpiade. Maria Londa dipercaya membawa bendera Merah Putih rombongan defile kontingen Indonesia dalam acara pembukaan Olimpiade 2016.Â
Maria Londa bakal tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama pembawa bendera Indonesia di pembukaan olimpiade. Sebelumnya selalu atlet pria yang membawa bendera Merah Putih dalam rombongan defile kontingen Indonesia di pembukaan Olimpiade, yaitu:
- I Gede Siman Sudartawa, I Gusti Made Oka Sulaksana, Rexy Mainaky, Hendrik Simangunsong, Christian Hadinata, Tonny Meringgi, Lukman Niode, Donald Pandiangan, Wiem Gommies
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Â
Indonesia memiliki satu wakil lain dari cabang atletik di Olimpiade tahun ini. Sprinter Sudirman Hadi bakal tampil dalam nomor lari jarak pendek. Sudirman Hadi terpilih tampil di gelanggang atletik Olimpiade 2016 lewat fasilitas kuota wild card.Â
Walau berstatus sebagai pemenang lari 100 meter Kejuaraan Atletik Nasional tahun 2015., Sudirman Hadi bakal keteteran menghadapi sprinter-sprinter elit dunia. Catatan waktu terbaik Sudirman baru dalam kisaran 10.20 detik, sedangkan sprinter elit dunia sudah mampu berlari kencang di bawah 10 detik. Tapi, Sudirman Hadi memiliki potensi lolos dari fase penyisihan awal di Olimpiade Rio.Â
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT
Rider BMX Indonesia Toni Syarifudin Siap Melayang Tinggi di Olimpiade
Kuartet Atlet Indonesia Buat Hattrick di Olimpiade Rio 2016
( catatan: 50 persen isi artikel ini sebelumnya sudah tayang dalam blog pribadi, berjudul 'Tekad Maria Londa Raih Medali Olimpiade' )Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H