Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dewi Fortuna Naungi La Roja Hingga Juara, Argentina Makin Menderita

27 Juni 2016   14:45 Diperbarui: 27 Juni 2016   18:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juan Pizzi/ foto: conmebol.com

Timnas Chile mulai menampilkan kehebatan di fase knock out. Di babak 8 besar, tim kuat Meksiko dilumat La Roja dengan skor telak 7-0. Namun, La Roja terpaksa kehilangan jasa gelandang tengah bertenaga kuda Arturo Vidal dalam pertandingan berikutnya. Vidal mendapatkan kartu kuning dalam laga melawan Meksiko. Kartu kuning kedua yang diterima oleh pemain Bayern Munchen tersebut di Copa America 2016. 

Dalam babak semifinal, Chile membuat dua gol cepat ke gawang Kolombia. Chile yang tampil tanpa Vidal, mendapatkan berkah dengan situasi Kolombia harus tampil dengan 10 pemain sejak awal babak kedua. Minus pemain membuat Kolombia gagal mengejar defisit gol. Chile lolos ke final Copa America dua kali berturut-turut.

Dewi Fortuna kembali menaungi Chile jelang tampil di final Copa America Centenario. Kondisi fisik dua pemain andalan Argentina sedang bermasalah.

Ezequiel Lavezzi yang menjadi inspirator kemenangan Argentina dalam laga semifinal melawan USA, mengalami cedera parah karena menabrak papan iklan. Angel Di Maria yang membuat satu gol dan satu assist dalam duel melawan Chile di grup D, mengalami cedera dalam pertandingan berikutnya melawan Panama. Di Maria terpaksa menjalani perawatan cedera, sehingga absen main hingga babak semifinal. Situasi yang sedang melanda skuat Argentina, menjadi salah satu faktor Chile kembali memenangkan final.

STRATEGI JITU JUAN ANTONIO PIZZI

Pelatih Chile, Juan Antonio Pizzi membuat strategi jitu untuk meredam kehebatan pemain-pemain bintang Argentina. Pizzi menyadari kesalahannya terlalu berani menerapkan strategi menyerang dalam pertandingan di fase grup melawan Argentina. 

Permainan keras menjadi strategi andalan Pizzi di pertandingan final, dalam upaya menangkal skill mumpuni yang dimiliki Messi dan kawan-kawan. 

Juan Pizzi/ foto: conmebol.com
Juan Pizzi/ foto: conmebol.com
Permainan keras menjurus kasar sempat menjadi bumerang buat Chile. Baru 28 menit pertandingan berjalan, Chile harus tampil dengan 10 pemain, karena Marcelo Diaz menerima kartu kuning kedua. Marcelo Diaz menerima dua kartu kuning, karena dua kali menghadang laju cepat Messi.

Beberapa saat sebelum Marcelo Diaz diusir wasit ke luar lapangan, La Roja dinaungi keberuntungan besar. Blunder dilakukan Gary Medel di daerah pertahanan sendiri. Medel tak sempurna mengontrol bola umpan dari rekannya. Bola berhasil direbut oleh Higuain. Dengan cepat Higuain menyepak bola. Bola sudah melewati Claudio Bravo, bergulir ke gawang kosong Chile. Namun arah bola masih menyamping tipis dari gawang. Medel yang berusaha menyapu bola malahan menghajar tiang gawang hingga terkapar di lapangan.

Tensi permainan semakin panas karena permainan keras pemain Chile. Pemain Argentina akhirnya terpancing dengan strategi permainan kasar Chile. 

Javier Mascherano menerima kartu kuning karena melakukan tekel kepada Aranguiz. Argentina akhirnya harus menerima akibat karena ikut-ikutan bermain kasar. Marcos Rojo diberikan kartu merah oleh wasit karena menekel keras Arturo Vidal. Argentina dan Chile sama-sama tampil dengan 10 pemain. Alur pemainan jadi berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun