Sudah tujuh negara lolos dari fase grup Copa America Centenario. Timnas Chile dan Panama bakal beradu nasib memperebutkan tiket terakhir ke babak perempat final, dalam duel di Lincoln Financial Field, Philadelphia.Â
Chile sebelumnya sudah tiga kali berjumpa dengan Panama. Chile menang dua kali dan sekali ditahan seri Panama. Dalam perjumpaan terakhir pada laga persahabatan tahun 2010 silam, Chile menang 2-1 atas Panama.
Formasi Pemain Chile
La Roja Chile masih mengandalkan sebagian besar pemain anggota skuat juara Copa America 2015. Namun, pergantian pelatih membuat corak permainan Chile menjadi berubah.Â
Jorge Sampaoli setahun lalu sukses membawa La Roja juara, karena menerapkan tiga formasi yang berbeda buat Chile, yaitu formasi 3-4-2-1, 3-4-1-2, dan 4-3-1-2. Pelatih baru Chile, Juan Antonio Pizzi masih belum dapat memaksimalkan potensi terbaik para pemainnya, dengan skema formasi 4-3-3.
Pada awal babak kedua, Argentina berhasil dua kali menjebol gawang Chile lewat kerja sama apik antara Angel Di Maria dan Ever Banega. Melihat sisi kiri pertahanan timnya mudah ditembus oleh pemain Argentina, Pizzi segera melakukan perubahan.Â
Pizzi mengganti bek kiri Eugenio Mena dengan penyerang sayap Fabian Orellana. Posisi Beasejour berganti menjadi bek kiri. Mauricio Pinilla dimasukkan mengganti Eduardo Vargas yang bermain kurang maksimal. Pergantian pemain yang dilakukan Pizzi baru membuahkan hasil positif ketika pertandingan akan berakhir. Jose Pedro Fuenzalida yang baru beberapa menit menggantikan Charles Aranguiz, membuat gol Chile pada masa injury time babak kedua.
Perubahan komposisi pemain masih belum bisa mengubah permainan La Roja menjadi lebih baik. Bolivia mampu membuat Chile kerepotan. La Roja berhasil menang 2-1, karena terbantu gol penalti kontroversial pada masa injury time babak kedua. Menjadi pertanyaan besar, apakah Pizzi bakal kembali menerapkan formasi 4-3-3 dalam duel melawan Panama.Â
PANAMA KEHILANGAN BINTANG